JAKARTA. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mengantongi premi sebesar Rp 628 miliar pada kuartal I 2017. Angka tersebut naik 7,36% dibandingkan perolehan premi periode yang sama tahun lalu sejumlah Rp 585 miliar. Sahata Tobing, Direktur Operasi Ritel Jasindo mengatakan, peningkatan premi bersumber dari penetrasi bisnis asuransi usaha tani padi (AUTP) dan asuransi usaha tani sapi (AUTS) yang berkembang cukup pesat. Tahun ini, Jasindo menargetkan perolehan premi sebesar Rp 6,1 triliun, meningkat 17,3% dari pencapaian tahun lalu sebesar RP 5,2 triliun.
Penyumbang terbesar pendapatan premi Jasindo adalah segmen ritel. Tahun lalu, Jasindo membukukan premi dari segmen ritel sebesar Rp 1,5 triliun. Tahun ini, premi segmen ritel ditargetkan mencapai Rp 2 triliun. Untuk memenuhi target tahun ini, Jasindo akan ekspansi jaringan di beberapa wilayah seperti Surabaya, Mamuju, dan Papua Baru. "Saat ini, Jasindo telah memiliki 98 outlet. Ditargetkan sampai akhir tahun ini bisa menambah 4 outlet, sehingga total di akhir tahun outlet jasindo bisa lebih dari 100 outlet," ujar Sahata, Senin (17/4). Menurut Sahata, perkembangan bisnis Jasindo akan mulai berkembang di kuartal II. Hal tersebut dikarenakan akan ada proyek-proyek besar dari BUMN yang berdatangan. "Di kuartal II, biasanya bisnis Jasindo baru mulai berkembang pesat dikarenakan ada proyek-proyek dari migas, PLN, dan perusahaan BUMN lain," paparnya. Selain AUTP, tahun ini, Jasindo akan lebih menggencarkan asuransi perlindungan komoditas lain seperti jagung. Kita sudah mulai sosialisasi dan sampai saat ini masih jalan. Sosialisasi tersebut diselenggarakan di tingkat kabupaten sampai dengan tingkat provinsi," ujar Sahata.
Menurutnya, sosialisasi ini akan berdampak pada penetrasi bisnis Jasindo tahun ini. Sosialisasinya dilakukan dengan Foccuss Group Disscussion (FGD). Jasindo mengumpulkan petani-petani di daerah, dinas pertanian, serta akademisi lokal maupun nasional. "Kita memberikan sosialisasi tentang pentingnya manfaat ketahanan pangan. Diperkirakan dengan adanya sosialisasi ini Jasindo dapat melindungi 1 juta hektare tanaman pangan dalam enam bulan pertama ini, bahkan lebih. 1 juta hektare itu sama dengan 3 juta petani," ujar Sahata. Selain itu, tahun ini Jasindo juga akan merambah pasar digital yang bekerja sama dengan mitra kerjanya. Produk-produk yang akan dipasarkan melalui sistem digital ini diantaranya produk otomotif, asuransi kesehatan, dan travel insurrance yang akan dilaunching pada kuartal II tahun ini. Namun, Sahata belum membeberkan target yang akan dipasang untuk kontribusi produk-produk yang dipasarkan melalui sistem digital ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini