Premi reasuransi bisa tumbuh dua digit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis industri reasuransi sepanjang tahun ini mencatatkan pertumbuhan positif. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) optimistis prospek tahun 2018 kian cemerlang.

Merujuk data AAUI, hingga kuartal III-2017 premi reasuransi naik 13% menjadi Rp 8,35 triliun, dari setahun lalu sebesar Rp 7,39 triliun. Direktur Eksekutif AAUI Achmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan, lokomotif pertumbuhan premi reasuransi tahun ini bersumber dari asuransi properti. Perolehan premi reasuransi dari asuransi properti tumbuh 21,3% menjadi Rp 4,63 triliun. Sedangkan klaim reasuransi properti turun 9,2% menjadi Rp 978,34 miliar.

Catatan positif juga datang dari produk lain, seperti asuransi aviation hull yang naik 15%, asuransi personal accident tumbuh 16,5% dan asuransi kredit melonjak 71,7%. Sayang, premi dari asuransi kendaraan bermotor yang juga menyumbang porsi cukup besar, justru turun 18,1%. Hal ini disebabkan klaim asuransi kendaraan bermotor melonjak 24% menjadi Rp 119 miliar.


Kata Achmad, pada akhir 2017 potensi pertumbuhan industri reasuransi masih bisa dimaksimalkan. "Biasanya memang di kuartal empat akan lebih terdongkrak preminya," ujar Achmad.

Direktur Utama PT Indonesia Reasuransi Utama (Indonesia Re), Frans Sahusilawane bertutur, premi bruto Indonesia Re per Oktober naik 21% menjadi Rp 4,4 triliun. Frans yakin, hasil positif ini ditopang pelayanan klaim Indonesia Re yang semakin meningkat.

"Standar kami, bayar dalam 10 hari," tutur Frans kepada KONTAN, Jum'at (8/12). Tahun lalu, pembayaran klaim Indonesia Re, rata-rata dibayar dalam tempo 9,7 hari.

Soal potensi tahun 2018, Achmad memprediksi, kenaikannya masih tetap dua digit, yakni berkisar 10%-15%. Katalis pendorongnya semisal membaiknya ekonomi nasional yang bakal mengangkat daya beli masyarakat.

Terlebih lagi, kata Achmad, perusahaan reasuransi kini tak hanya menerima sisi risiko, tapi juga ikut terlibat membuat produk, sehingga premi ikut meningkat. Selain itu, AAUI juga menjajaki kerjasama dengan Kanada, guna merilis produk asuransi berbasis perubahan iklim.

Optimisme pelaku industri reasuransi juga tercermin dari target premi Reasuransi Maipark Indonesia 2018 yang diperkirakan tumbuh 42%. "Jika program asuransi barang milik negara terealisasi, kami optimis tumbuh tahun depan," ujar Presiden Direktur Maipark Yasril Y. Rasyid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina