JAKARTA. Industri reasuransi domestik tampaknya belum siap menghadapi pertumbuhan bisnis asuransi. Lihat saja, jumlah premi reasuransi yang lari ke luar negeri semakin banyak. Perusahaan asuransi domestik memilih mereasuransikan premi mereka ke perusahaan reasuransi di luar negeri karena kemampuan reasuransi dalam negeri yang kurang mumpuni. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menghitung, total pendapatan premi industri asuransi umum tahun 2011 mencapai Rp 33,86 triliun, tumbuh 18% dari 2010 sekitar Rp 28,69 triliun. Pada periode sama, premi bruto reasuransi hanya naik 15,3% menjadi Rp 1,8 triliun. Selain pertumbuhan premi reasuransi lebih lambat dari laju premi asuransi, porsinya mengecil. Tahun 2011, industri reasuransi hanya menyerap 5,32% dari total premi asuransi umum, sementara tahun 2010 sekitar 5,44%. "Premi asuransi umum yang lari ke luar negeri semakin besar," ujar Julian Noor, Direktur Eksekutif AAUI.
Premi reasuransi ke luar negeri naik
JAKARTA. Industri reasuransi domestik tampaknya belum siap menghadapi pertumbuhan bisnis asuransi. Lihat saja, jumlah premi reasuransi yang lari ke luar negeri semakin banyak. Perusahaan asuransi domestik memilih mereasuransikan premi mereka ke perusahaan reasuransi di luar negeri karena kemampuan reasuransi dalam negeri yang kurang mumpuni. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menghitung, total pendapatan premi industri asuransi umum tahun 2011 mencapai Rp 33,86 triliun, tumbuh 18% dari 2010 sekitar Rp 28,69 triliun. Pada periode sama, premi bruto reasuransi hanya naik 15,3% menjadi Rp 1,8 triliun. Selain pertumbuhan premi reasuransi lebih lambat dari laju premi asuransi, porsinya mengecil. Tahun 2011, industri reasuransi hanya menyerap 5,32% dari total premi asuransi umum, sementara tahun 2010 sekitar 5,44%. "Premi asuransi umum yang lari ke luar negeri semakin besar," ujar Julian Noor, Direktur Eksekutif AAUI.