JAKARTA. Perolehan premi industri reasuransi umum bertumbuh 29,2% pada kuartal ketiga tahun ini menjadi sebesar Rp 2,912 triliun. Pertumbuhan kentara terjadi di lini bisnis reasuransi energi (off shore dan on shore) sebanyak 2.107% menjadi Rp 132,610 miliar. Dadang Sukresna, Kepala Bidang Departemen Komunikasi dan Statistik Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengatakan, pertumbuhan melesat di lini bisnis reasuransi energi lantaran ada proyek di tahun sebelumnya yang baru tercatat di kuartal ketiga ini. “Sehingga, pertumbuhannya seolah-olah tinggi,” ujarnya, Selasa (9/12). Padahal, sebenarnya, lanjut dia, pertumbuhan bisnis hampir terjadi di seluruh lini. Sebut saja, bisnis reasuransi harta benda yang tumbuh 17,8%, reasuransi kredit naik 309,7%, pesawat udara 61,7%, termasuk kecelakaan 48,4%.
Premi reasuransi umum tumbuh 29,2%
JAKARTA. Perolehan premi industri reasuransi umum bertumbuh 29,2% pada kuartal ketiga tahun ini menjadi sebesar Rp 2,912 triliun. Pertumbuhan kentara terjadi di lini bisnis reasuransi energi (off shore dan on shore) sebanyak 2.107% menjadi Rp 132,610 miliar. Dadang Sukresna, Kepala Bidang Departemen Komunikasi dan Statistik Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengatakan, pertumbuhan melesat di lini bisnis reasuransi energi lantaran ada proyek di tahun sebelumnya yang baru tercatat di kuartal ketiga ini. “Sehingga, pertumbuhannya seolah-olah tinggi,” ujarnya, Selasa (9/12). Padahal, sebenarnya, lanjut dia, pertumbuhan bisnis hampir terjadi di seluruh lini. Sebut saja, bisnis reasuransi harta benda yang tumbuh 17,8%, reasuransi kredit naik 309,7%, pesawat udara 61,7%, termasuk kecelakaan 48,4%.