Premi Tunggal Asuransi Jiwa Menurun, Pengamat Nilai Ada Pergeseran Prioritas Nasabah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lemahnya daya beli masyarakat disebut menjadi penyebab utama merosotnya premi tunggal industri asuransi jiwa. Pengamat asuransi Irvan Rahardjo mengatakan hal itu merespons pernyataan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) bahwa pendapatan premi belum membaik meski jumlah polis dan tertanggung meningkat.

Sebelumnya, AAJI melaporkan pendapatan premi industri asuransi jiwa mencapai Rp 133,22 triliun per kuartal III-2025, turun tipis 1,1% secara tahunan. Penurunan ini salah satunya dipicu merosotnya premi tunggal, jenis produk dengan pembayaran sekali bayar yang selama ini cukup berkontribusi signifikan pada total premi industri. Sayangnya, AAJI belum merinci terkait jumlah premi tunggal tersebut.

"Penurunan ini sejalan dengan kelesuan ekonomi dan rendahnya daya beli masyarakat saat ini. Ini juga tercermin dari angka pertumbuhan ekonomi yang stagnan," kata Irvan kepada Kontan, Rabu (10/12/2025).


Irvan menambahkan, penurunan premi tunggal juga dipengaruhi perubahan prioritas keuangan masyarakat sejak pandemi berakhir. Selama beberapa tahun terakhir, rumah tangga cenderung mengalokasikan dananya untuk kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, dan kesehatan.

Baca Juga: Premi Asuransi Jiwa dari Kanal Bancassurance dan Keagenan Turun per Kuartal III-2025

Dengan melemahnya permintaan premi tunggal, Irvan memproyeksikan produk berjenis tradisional dengan premi berkala akan menjadi penopang utama industri ke depan. Kanal keagenan dan bancassurance dinilai akan memegang peranan besar dalam mendorong penjualan.

"Produk yang punya prospek berkembang ke depannya adalah produk tradisional dengan pembayaran premi berkala," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan, pertumbuhan jumlah polis dan tertanggung yang relatif tinggi belum sepenuhnya tercermin pada lonjakan premi karena adanya penurunan signifikan pada premi tunggal. 

"Ini disebabkan ada satu jenis produk yang pendapatan preminya turun cukup signifikan padahal mereka sekali dipasarkan preminya cukup besar. Ini adalah premi tunggal. Polis-polis yang pembayaran preminya itu sekali bayar dan selesai," kata Budi dalam konferensi pers AAJI, Senin (8/12/2025). 

Baca Juga: AAJI Menilai Kinerja Asuransi Jiwa 2026 Masih Prospektif Meski Premi Belum Pulih

Adapun total tertanggung industri asuransi jiwa mencapai 151,56 juta orang, tumbuh 12,8% secara tahunan. Pertumbuhan tertanggung tercatat baik pada segmen perorangan maupun kumpulan. 

Tertanggung perorangan bertambah menjadi 22,32 juta orang, tumbuh 16,9% yoy, sementara tertanggung kumpulan mencapai 129,25 juta orang tumbuh 12,1% yoy.

Penurunan premi juga tercermin pada premi bisnis baru yang turun 6,7% yoy menjadi Rp 72,92 triliun. Penurunan ini terutama berasal dari bisnis baru premi tunggal yang menyusut 9,9% yoy menjadi Rp 50,18 triliun. 

Adapun premi bisnis baru reguler justru tumbuh 1,2% yoy menjadi Rp 22,74 triliun. Sebaliknya, premi lanjutan (renewal) masih tumbuh solid sebesar 6,5% yoy menjadi Rp 60,30 triliun.

Baca Juga: AAJI Menilai Kinerja Asuransi Jiwa 2026 Masih Prospektif Meski Premi Belum Pulih

Berdasarkan jenis produk, asuransi jiwa tradisional masih mendominasi dengan kontribusi 63% dari total premi atau senilai Rp 83,98 triliun, tumbuh 7% yoy. Sementara itu, premi unit link tercatat Rp 49,24 triliun, turun 12,5% yoy.

Dari sisi unit usaha, premi asuransi jiwa konvensional mencapai Rp 116,17 triliun atau sekitar 87,2% dari total premi, meski turun tipis 1,7% yoy. Sementara premi asuransi jiwa syariah tumbuh 2,6% yoy menjadi Rp 17,05 triliun.

Berdasarkan kanal distribusi, bancassurance masih mendominasi dengan kontribusi 41,5% atau sebesar Rp 55,28 triliun, diikuti kanal keagenan sebesar 31,7% atau Rp 42,25 triliun, serta distribusi alternatif sebesar 26,8% atau Rp 35,69 triliun.

Baca Juga: OJK Beberkan Penyebab Pendapatan Premi Asuransi jiwa dari Unitlink Terkontraksi

Selanjutnya: Persib Bandung vs Bangkok United di ACL 2: Prediksi Skor, Head to head, dan Line up

Menarik Dibaca: Persib Bandung vs Bangkok United di ACL 2: Prediksi Skor, Head to head, dan Line up

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News