Premi Tunggal Masih Mendominasi Portofolio Premi Ciputra Life



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) menyampaikan bahwa premi tunggal masih menjadi kontributor utama pendapatan premi perusahaan, terutama melalui produk asuransi jiwa kredit.

Direktur Ciputra Life, Listianawati Sugiyanto mengatakan kontribusi premi perusahaan hingga saat ini masih didominasi oleh produk asuransi jiwa kredit, yang digunakan untuk memberikan perlindungan kepada nasabah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) maupun kredit kendaraan bermotor.

"Adapun jumlah tertanggung perusahaan sampai saat ini hampir mencapai 500 ribu tertanggung, sedikit menurun dibandingkan tahun 2024," kata Listianawati kepada Kontan, Jumat (12/12/2025).


Hingga Oktober 2025, Ciputra Life mencatatkan total pendapatan premi sebesar Rp 414 miliar. Dari total tersebut, sekitar 80% berasal dari produk jiwa kredit yang merupakan produk premi tunggal. 

Baca Juga: Risiko Siber Meningkat, Stabilitas Sistem Keuangan Jadi Sorotan

Sejalan dengan dinamika industri, Ciputra Life menyampaikan akan menjaga kinerja bisnis melalui sejumlah strategi, salah satunya pengembangan produk dan layanan. 

Listianawati menyebut pihaknya juga akan fokus pada inovasi produk dengan premi terjangkau dan manfaat perlindungan yang relevan, memperluas kerja sama dengan mitra bisnis baru maupun mitra eksisting, serta meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah, khususnya pada layanan purna jual.

Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) sebelumnya menyampaikan bahwa sepanjang Januari-September 2025 terjadi pergeseran komposisi premi di industri asuransi jiwa. Premi reguler tercatat lebih dominan dibandingkan premi tunggal dalam struktur pendapatan premi industri.

Baca Juga: Gaikindo Revisi Target Penjualan Mobil, CNAF Tak Mengubah Target Pembiayaan Tahun Ini

Penurunan premi tunggal juga disebut menjadi salah satu penyebab kinerja premi secara industri melambat. Hingga September 2025, AAJI mencatat premi tunggal industri sebesar Rp 50,18 triliun, turun 9,9% secara tahunan (YoY). Sementara premi reguler mencapai Rp 83,04 triliun meningkat 5% YoY.

Menurut AAJI, premi tunggal pada dasarnya ditujukan bagi nasabah dengan kemampuan finansial mapan, karena pembayaran dilakukan sekali untuk perlindungan jangka panjang. 

Produk ini sebelumnya diminati karena dana dapat langsung dikelola sebagai investasi dan memberi potensi nilai tunai lebih optimal. Namun, seiring meningkatnya kehati-hatian konsumen, terutama pada produk unitlink, porsi premi tunggal menurun

Secara total, pendapatan premi industri asuransi jiwa mencapai Rp 133,22 triliun per kuartal III-2025. Nilai itu terkontraksi tipis 1,1%, jika dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun sebelumnya. 

Selanjutnya: Manulife Syariah Bukukan Pendapatan Underwriting Rp 534 Miliar hingga Oktober 2025

Menarik Dibaca: BMKG Deteksi Bibit Siklon Baru di Timur Indonesia, Hujan Sangat Lebat Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TAG: