Premi Untilink Diproyeksi Rebound, Begini Target Sejumlah Pemain Tahun Ini



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Industri perasuransian optimis premi produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi alias unitlink (Paydi) bakal pulih (rebound) di tahun ini. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebab pendapatan premi unitlink telah cukup signifikan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun Ogi Prastomiyono mengatakan mencatat akumulasi premi asuransi jiwa masih terkontraksi sebesar 7,99% year on year (YoY) menjadi Rp 117,41 triliun di tahun 2023. Walaupun ini masih ditekan oleh premi unitlink tetapi ini sudah mencapai batas (bottom) dan diperkirakan bakal rebound.

“Kami memperkirakan capaian ini sudah menyentuh bottom untuk asuransi jiwa khususnya unitlink (Paydi),“ ujarnya di Jakarta, Pekan lalu.


Ogi menjelaskan, pihaknya optimis kinerja produk unitlink bakal berangsur baik di tahun ini, pasalnya produk ini telah menyentuh batas (bottom) dan telah menunjukkan performa positif. Menurutnya, ini didorong oleh keluarnya Surat Edaran OJK (SEOJK) tentang Paydi yang berjalan baik.

Baca Juga: Soal Asuransi Mobil Listrik, OJK Bakal Siapkan Aturan Khusus

“Jadi tak mungkin kembali ke titik awal. Saya menyebutnya new equiliubrium, tapi kira-kira (pendapatan premi unitlink) Rp 4,6 triliun – Rp 4,7 triliun per bulan, itu berarti sudah bagus. Kalau sudah naik itu artinya kita sudah selamat (industri asuransi jiwa membaik),” jelasnya.

PT BNI Life Insurance optimis bila kinerja produk unitlink perusahaan juga bakal tumbuh di tahun ini. Namun, pada awal tahun ini perusahaan masih mengalami penurunan premi dari segmen tersebut.

“Kami optimis bahwa produk unitlink masih memiliki potensi untuk tumbuh di tahun ini,” ujar Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan kepada KONTAN, Jumat (23/2).

Eben menyebutkan, hingga Januari 2024 pendapatan premi unitlink BNI Life mencapai Rp 91 miliar mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sayangnya, dia tak menyebutkan berapa besar turunnya premi tersebut.

“BNI Life memproyeksikan pendapatan premi dari produk unitlink di tahun ini sebesar 1,49 triliun rupiah atau naik sekitar 4,4% dibandingkan pencapaian tahun 2023,” terangnya.

Eben mengungkapkan, untuk mencapai pertumbuhan premi unitlink di tahun 2024 pihaknya telah menyusun beberapa strategi yang bakal dijalankan. Pertama, segmentasi nasabah dari usia dan penghasilan.

“Kedua, penambahan manfaat produk asuransi tambahan (rider), ketiga, membuat marketing program untuk penjualan produk,” ungkapnya.

Baca Juga: OJK Proyeksikan Piutang Pembiayaan Industri Multifinance Tumbuh 12% di 2024

Sebelumnya, Eben menuturkan, pihaknya mencatat pertumbuhan pendapatan premi sebesar 7,6% YoY menjadi Rp 5,4 triliun (unaudited) di tahun 2023.

“Pertumbuhan pendapatan premi BNI Life di 2023 ditopang oleh kenaikan premi dari kanal employee benefit dari Rp 1,2 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 1,8 triliun pada tahun 2023,” tuturnya.

Editor: Tendi Mahadi