JAKARTA. Lewat delapan bulan, perolehan premi PT Victoria Insurance Tbk belum mencapai separuh dari target setahun. Pertumbuhan premi baru yang mengalami penurunan hingga Agustus berdampak pada perolehan premi Victoria Insurance. Mengejar target setahun, perusahaan akan giat menjaring nasabah korporasi.

Loekito Saggitariono, President Director Victoria Insurance mengaku, perusahaan terkena imbas pelambatan penyaluran kredit dari bank dan multifinance. "Multifinance takut memberikan pembiayaan kepada nasabah baru. Begitu juga dengan bank karena khawatir kredit macet mereka naik. Imbasnya, ke perusahaan asuransi terhadap perolehan premi baru yang melesu," papar Loekito pada Senin (28/9).

Hal ini tercermin dari pertumbuhan premi Victoria Insurance yang mengalami penurunan. Ia menyebut, pada posisi Agustus tahun lalu pertumbuhan premi yang didapat dari premi baru sekitar 300%. Tapi, Agustus ini pertumbuhan premi baru dibawah 100%.

Sampai Agustus premi Victoria Insurance baru mencapai Rp 15 miliar dari target perolehan premi sampai akhir tahun sebesar Rp 42 miliar sampai Rp 50 miliar. Meski belum mencapai target setengah tahun, namun perusahaan mengklaim premi sampai Agustus mengalami pertumbuhan sekitar 35% dibandingkan posisi Agustus 2014.

Demi mencapai target premi setahun, Victoria akan gencar menjaring premi dari corporate. "Kami akan perbanyak lagi untuk coprate lewat jalur distribusi bankassurance selain induk usaha kami, Bank Victoria. Nanti akan ditawarkan melalui broker dan agen juga," tandas Loekito.

Victoria Insurance berada dalam Grup Victoria yang terdiri dari perusahaan yang bergerak di jasa keuangan, perbankan, pertanian, dan perkebunan. Induk dari grup ini adalah PT Victoria Investama Tbk yang merupakan perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang investasi.

Proporsi bisnis Victoria Insurance dari Bank Victoria sekitar 30%. Sisanya adalah di luar grup seperti corporate sebanyak 60% dan sisanya dari jalur keagenan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri