JAKARTA. Waras Budi Santosa dari Divisi Komersialisasi Gas Bumi SKK Migas optimistis, pengembangan dan produksi gas dari blok A Aceh akan berjalan sesuai rencana, meski salah satu kontraktor rekanan, Premier Oil berniat melepas kepemilikan mereka. "Saya optimistis, lapangan ini masih akan tetap berjalan on schedule," ujar Waras Budi Santoso di Jakarta, Rabu (12/3).Pengembangan dan produksi gas dari Blok A masih akan berjalan sesuai jadwal sepanjang operator blok ini, Medco Energi Internasional masih berkomitmen dan tidak menyerah.Secara prinsip dalam menentukan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang mengelola sebuah blok migas, SKK Migas selalu mempertimbangkan kemampuan permodalan, pengalaman dan teknologi yang dimiliki oleh KKKS.Sejauh ini, kata Waras Budi Santoso, Medco masih menunjukan kemampauan dan komitmennya. "Selama ini yang kami undang rapat rapat rencana kerja dan anggaran dari sisi Medco. Sedangkan Premier hanya partner mereka," kata dia. Apalagi, Premier Oil pastinya akan menjual kepemilikan dia di blok A dan akan ada pihak lain yang berminat dan menggantikan posisi mereka.Karena itu, ia menilai langkah Premier Oil melepas blok A Aceh tidak akan berdampak banyak pada pengembangan blok tersebut dan pasokan gas ke calon pembeli. Ia yakin, Medco masih memiliki komitmen yang kuat baik kepada SKK Migas, pemerintah, PLN dan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) terkait jadwal pengembangan blok A Aceh itu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Premier Oil mundur, Blok A Aceh tak terganggu
JAKARTA. Waras Budi Santosa dari Divisi Komersialisasi Gas Bumi SKK Migas optimistis, pengembangan dan produksi gas dari blok A Aceh akan berjalan sesuai rencana, meski salah satu kontraktor rekanan, Premier Oil berniat melepas kepemilikan mereka. "Saya optimistis, lapangan ini masih akan tetap berjalan on schedule," ujar Waras Budi Santoso di Jakarta, Rabu (12/3).Pengembangan dan produksi gas dari Blok A masih akan berjalan sesuai jadwal sepanjang operator blok ini, Medco Energi Internasional masih berkomitmen dan tidak menyerah.Secara prinsip dalam menentukan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang mengelola sebuah blok migas, SKK Migas selalu mempertimbangkan kemampuan permodalan, pengalaman dan teknologi yang dimiliki oleh KKKS.Sejauh ini, kata Waras Budi Santoso, Medco masih menunjukan kemampauan dan komitmennya. "Selama ini yang kami undang rapat rapat rencana kerja dan anggaran dari sisi Medco. Sedangkan Premier hanya partner mereka," kata dia. Apalagi, Premier Oil pastinya akan menjual kepemilikan dia di blok A dan akan ada pihak lain yang berminat dan menggantikan posisi mereka.Karena itu, ia menilai langkah Premier Oil melepas blok A Aceh tidak akan berdampak banyak pada pengembangan blok tersebut dan pasokan gas ke calon pembeli. Ia yakin, Medco masih memiliki komitmen yang kuat baik kepada SKK Migas, pemerintah, PLN dan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) terkait jadwal pengembangan blok A Aceh itu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News