Premier Oil sediakan gas Natuna untuk domestik



JAKARTA. Premier Oil Indonesia menjanjikan bakal mengalokasikan gas sebesar 40 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dari hasil produksinya di Blok Natuna untuk industri dalam negeri. Ini untuk menjamin ketersediaan gas untuk kepentingan domestik.  Premier akan memasok 25 MMSCFD ke PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), 5 MMSCFD ke PT PLN (Persero), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Banten sekitar 10 MMSCFD. Menurut Amri Siahaan, Vice President Government Affairs and Business Support POI, alokasi gas itu akan menggunakan metode pengalihan atau swap."Selama ini kan gas Natuna diekspor ke Singapura melalui ConnocoPhillips. Kalau pipa PGN yang di Kepulauan Riau sudah jadi, nantinya gas itu tidak lagi diekspor melainkan bakal menggunakan jaringan tersebut untuk memasok ke domestik," ungkapnya, Selasa siang (19/3).Amri menerangkan, nantinya seluruh gas dari Blok Natuna akan disalurkan melalui pipa gas tersebut. Itu artinya, PGN akan menjadi mediator pasokan gas dari Premier. Makanya, Premier sedang membicarakan mengenai besaran harga jual gas. Sayangnya, Amri menolak membeberkan penawaran harga. "Nanti saja lah kalau sudah fix. Lagi pula PGN juga sedang menghitung-hitung dengan mengalkulasi besaran toll fee-nya," akunya.Saat ini, PGN memang tengah mengerjakan pembangunan jaringan pipa gas Panaran-Tanjung Uncang di Kepulauan Riau. Pipa ini akan memfasilitasi pengiriman gas dari POI ke PLN. Adapun pembangunan konstruksi pipa akan dilakukan pada April 2013 mendatang. Menurut Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup, jaringan pipa itu akan memiliki panjang 18 Km."PGN telah menandatangani kontrak jasa konstruksi dengan Krakatau Engineering untuk proyek itu. Pembangunan pipanya bakal menelan dana sekitar Rp 183 miliar," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Amal Ihsan