KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan beberkan pendorong pertumbuhan laba bersih PT Bank CIMB Niaga Tbk (
BNGA) sekitar 4,73% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 5,13 triliun hingga kuartal III-2024. Lani menyebut di tengah kondisi ekonomi yang dinamis ini, CIMB Niaga dapat memberikan imbal hasil yang menarik bagi
shareholders, dengan menghasilkan
earnings per share Rp 204,34 sembari memperkuat posisi modal dan likuiditas. Pertumbuhan ini mencerminkan fokus CIMB Niaga pada aset yang berkualitas, serta efisiensi operasional. Kualitas aset yang tetap solid, dengan rasio gross NPL sebesar 2,0%, di bawah rata-rata industri.
“Hal ini merupakan wujud dari pengelolaan kualitas aset yang kami lakukan dengan prinsip kehati-hatian dan proaktif, serta memperkuat portofolio sekaligus komitmen kami terhadap kinerja yang berkelanjutan,” ungkap Lani dikutip dari siaran pers, Rabu (30/10).
Baca Juga: Terantuk Beban Bunga, Laba CIMB Niaga Hanya Tumbuh 4,73% YoY Di September 2024 Posisi permodalan dan likuiditas CIMB Niaga yang solid dengan
capital adequacy ratio (CAR) dan
loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 23,4% dan 84,3% per September 2024. Total aset konsolidasian tercatat mencapai Rp 354,3 triliun per 30 September 2024, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia. Hal tersebut disokong oleh pertumbuhan total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat lebih dari 8,8% yoy menjadi Rp 256,0 triliun, dikontribusikan dari pertumbuhan dana murah atau
current account and savings account (CASA) sebesar 8,8% yoy menjadi Rp 170,7 triliun. Hal ini merupakan hasil upaya Bank untuk membina hubungan nasabah yang lebih erat dan meningkatkan pengalaman nasabah secara keseluruhan melalui layanan digital, yang berkontribusi terhadap rasio CASA menjadi sebesar 66,7%. Fungsi intermediasi juga bertumbuh, di mana penyaluran kredit dan pembiayaan naik 6,4% yoy menjadi Rp 218,6 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) yang naik 9,4% yoy, diikuti oleh Perbankan Korporat yang tumbuh 7,1% yoy, dan Perbankan Konsumer yang naik 5,4% yoy. Kenaikan tertinggi di kredit/pembiayaan retail terutama dikontribusikan dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang meningkat sebesar 18,2% yoy. Kualitas aset CIMB Niaga tetap solid, dengan rasio
gross non-performing loans (gross NPL) sebesar 2,0%, di bawah rata-rata industri. Hal ini merupakan wujud dari pengelolaan kualitas aset yang dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan proaktif, serta memperkuat portofolio sekaligus komitmen terhadap kinerja yang berkelanjutan. “Ke depan, kami meyakini bisa meraih hasil yang baik di sisa tahun 2024, sesuai dengan strategi jangka panjang kami,” ungkap Lani
Lebih lanjut Lani menyebut perseroan akan fokus pada empat pilar utama yaitu alokasi aset yang baik, memperluas basis nasabah ritel, memperkuat portofolio CASA, dan meningkatkan
digital engagement. “Kami terus menjaga ketahanan operasional dan risiko di dalam Perusahaan, yang terbukti sangat penting pada beberapa tahun terakhir. Kami juga sedang menyempurnakan rencana strategis kami dengan memanfaatkan kelebihan kami dan menganalisis tren pasar,” ungkap Lani.
Upaya strategis ini selaras dengan visi perseroan untuk menjadi bank yang siap menghadapi masa depan, dan senantiasa memberikan layanan berkualitas tinggi serta produk inovatif kepada nasabah dengan selalu menerapkan #WorkFromHeart.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari