KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyampaikan duka mendalam atas insiden longsor besar yang terjadi di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, Mimika, Papua Tengah

Longsoran material basah tersebut mencapai sekitar 700 ribu ton dan menelan korban jiwa.

Tony mengungkapkan, hampir seluruh karyawan berhasil dievakuasi saat bencana terjadi. Namun, masih terdapat tujuh pekerja yang terperangkap di lokasi. Dari jumlah tersebut, dua pekerja telah ditemukan dalam keadaan meninggal pada 20 September lalu.

HUT KONTAN ke-29, Langganan Business Insight Hanya Rp 76.000 Setahun

Baca Juga: Kemenperin Ungkap Pemungutan Pajak Digital di Indonesia Masih Tidak Adil

“Lima (pekerja) masih belum dapat kami capai lokasinya, (tapi) kami sudah ketahui keberadaannya di sekitar mana, tapi belum bisa kami capai karena jumlah material basah itu yang luar biasa besar,” kata Tony dalam acara Indonesia Green Mineral Investment Forum (IGMIF) 2025 di Gedung BKPM, Jakarta, Kamis (2/10).

Ia menjelaskan, tim penyelamat menghadapi kesulitan besar karena kondisi material yang labil. 

“Kadang kami bisa maju 20 meter, tapi kemudian material kembali turun sehingga harus mundur. Alhamdulillah sekarang sudah bisa maju lebih jauh, tinggal sekitar 80 meter lagi untuk mencapai lokasi yang kami duga menjadi tempat para pekerja berada,” jelasnya.

Tony meminta doa dan dukungan dari seluruh pihak agar proses evakuasi dapat segera menemukan para pekerja yang masih hilang. Ia juga menegaskan, Freeport Indonesia telah menghentikan seluruh kegiatan produksi sebagai bentuk prioritas terhadap keselamatan karyawan.

"Mohon Do'a dari semuanya supaya bisa kami temukan. Kami menghentikan seluruh produksi sekarang ini," ungkapnya. 

Baca Juga: Insentif PPN DTP Diperpanjang, Harga Emiten Properti Milik Aguan (PANI) Menggeliat

Selanjutnya: Tips Memaksimalkan Harga Jual Emas Perhiasan

Menarik Dibaca: Tips Memaksimalkan Harga Jual Emas Perhiasan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News