Presiden apresiasi upaya perdamaian di Tarakan



JAKARTA. Konflik etnis yang meletus di Tarakan, Kalimantan Timur, masih menjadi perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hari ini (30/9), Presiden SBY berdialog langsung dengan pemuka adat Tidung dan Bugis lewat saluran telepon.Dialog terjadi saat Presiden SBY menghubungi Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak. "Gubernur minta izin untuk membuka HP untuk berbicara dengan pemuka adat dan masyarakat dari kedua kelompok, dari pimpinan masyarakat Bugis dan Tidung," ujar Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, Kamis (30/9).Dalam pembicaraan itu, Julia mengatakan, Presiden SBY menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengupayakan perdamaian, khususnya kepada pemimpin adat. Menurut Julian, Presiden SBY juga menyambut baik upaya semua pihak untuk menahan diri dan mengembalikan situasi Tarakan kembali normal. Presiden juga meminta aparat keamanan tetap waspada. Presiden meminta Polisi dan TNI tetap bersiaga dan mencegah terjadinya kekerasan baru. "Telah diturunkan juga dua batalion TNI untuk membantu unsur-unsur kepolisian agar tidak terjadi kekerasan yang ekskalasinya bisa kemana-mana," kata Julian.Konflik etnis Tidung dan Bugis mulai mereda setelah kedua belah pihak yang bertikai sepakat mengakhiri aksi kekerasan yang berlangsung sejak Minggu Malam (26/9) lalu. Perdamaian terjadi setelah Awang Faroek Ishak beserta sejumlah pejabat pemerintahan, Rabu (29/9/) malam, mendamaikan dua kelompok warga yang bertikai di Tarakan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can