JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku terkejut dan prihatin dengan meninggalnya seorang warga tuna netra saat antre untuk mengikuti acara silahturahmi di Istana Negara yang digelar hari ini (10/9). Sebagai bentuk tanda berduka cita, Presiden SBY mengucurkan bantuan sebesar Rp 10 juta.Kepala Biro Pers dan Media Istana Kepresidenan DJ. Nachrowi menjelaskan uang duka cita itu diserahkan langsung oleh petugas Istana Kepresidenan kepada istri korban. Penyerahan dilakukan di kantor Kepolisian Sektor Gambir, tempat dimana istri korban sedang dimintai keterangan. "Cukuplah mungkin dalam rangka membantu terkait musibah yang menimpa," ujar Nachrowi di ruang wartawan Istana Kepresidenan, Jumat (10/9).Sekadar informasi, sebelum mengembuskan nafas terakhirnya, Joni Malela sempat berdesakan mengantre giliran masuk ke Istana Negara lewat pintu Sekretariat Negara di Jalan Majapahit, Jakarta Pusat. Setelah sempat pingsan, korban segera dibawa ke ambulans Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta yang parkir di sekitar Jalan Majapahit. Namun, nyawa korban akhirnya tak tertolong setelah dirawat selama 10 menit dengan bantuan oksigen.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Presiden berikan santunan Rp 10 juta kepada korban
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku terkejut dan prihatin dengan meninggalnya seorang warga tuna netra saat antre untuk mengikuti acara silahturahmi di Istana Negara yang digelar hari ini (10/9). Sebagai bentuk tanda berduka cita, Presiden SBY mengucurkan bantuan sebesar Rp 10 juta.Kepala Biro Pers dan Media Istana Kepresidenan DJ. Nachrowi menjelaskan uang duka cita itu diserahkan langsung oleh petugas Istana Kepresidenan kepada istri korban. Penyerahan dilakukan di kantor Kepolisian Sektor Gambir, tempat dimana istri korban sedang dimintai keterangan. "Cukuplah mungkin dalam rangka membantu terkait musibah yang menimpa," ujar Nachrowi di ruang wartawan Istana Kepresidenan, Jumat (10/9).Sekadar informasi, sebelum mengembuskan nafas terakhirnya, Joni Malela sempat berdesakan mengantre giliran masuk ke Istana Negara lewat pintu Sekretariat Negara di Jalan Majapahit, Jakarta Pusat. Setelah sempat pingsan, korban segera dibawa ke ambulans Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta yang parkir di sekitar Jalan Majapahit. Namun, nyawa korban akhirnya tak tertolong setelah dirawat selama 10 menit dengan bantuan oksigen.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News