Presiden Dewan Eropa: KTT G20 Bali akan Jadi Salah Satu KTT yang Paling Tidak Mudah



KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua-Bali dinilai bakal menjadi salah satu perhelatan paling tidak mudah dalam sejarah KTT G20. Hal tersebut diutarakan oleh Presiden European Council (Dewan Eropa), Charles Michel dalam konferensi pers di Media Center G20, Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua-Bali, Selasa (15/11).

Menurutnya, Perang Rusia-Ukraina membawa persoalan pangan dan energi bagi negara-negara di belahan dunia lainnya. Kebijakan-kebijakan seperti misalnya restriksi penjualan ekspor produk pangan yang dilakukan Rusia, kata Michel, menimbulkan persoalan kemiskinan, kelaparan, dan instabilitas.

“Krisis energi juga menekan kehidupan keluarga-keluarga di dunia, meningkatkan biaya bisnis, dan mengganggu kestabilan pasar energi,” imbuhnya, Selasa (15/11).


Baca Juga: Buka KTT G20, Presiden Jokowi Berharap Forum G20 Bisa Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi

Lebih lanjut, Michel menuturkan bahwa Uni Eropa tengah memobilisasi dana dukungan sebesar 8 miliar euro untuk menindaklanjuti persoalan pangan, khususnya bagi negara-negara berkembang.

Selain itu, Uni Eropa, kata Michel, juga berupaya agar pasokan energi bisa aman, terjangkau, dan berkelanjutan bagi semua.

“Kami di Uni Eropa sedang bekerja keras menindaklanjuti konsekuensi global yang diakibatkan oleh perang (Rusia-Ukraina),” tutur Michel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi