Presiden Donald Trump ingin mendongkel Jerome Powell dari posisi Ketua The Fed



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) mulai kehilangan kesabaran terhadap Ketua The Federal Reserve Jerome Powell. Setelah berulangkali mengkritik keras kebijakan The Fed menaikkan suku bunga, kini Trump dikabarkan ingin mendongkel posisi Powell dari jabatan Ketua The Fed.

Bloomberg melaporkan, pengacara di Gedung Putih pada awal tahun ini mengeksplorasi legalitas untuk menggeser posisi Powell dari pemimpin The Fed.

Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow menolak untuk mengonfirmasi atau menolak laporan tersebut. Tetapi dia mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa Presiden Trump tidak mempertimbangkan perubahan pada status Powell.


Bloomberg mengutip sumber-sumber yang tahu dengan masalah ini melaporkan, kantor penasihat Gedung Putih telah memeriksa legalitas untuk menurunkan Powell pada bulan Februari 2019 lalu, setelah Trump mendiskusikan pemecatan Ketua Fed.

Kudlow mengatakan kepada wartawan bahwa Gedung Putih tidak mempertimbangkan untuk menurunkan Powell sekarang. Tetapi dia menolak berkomentar apakah tindakan seperti itu telah dipertimbangkan sebelumnya. Langkah seperti itu tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah 100 tahun The Fed.

“The Fed independen. Mereka akan bertindak berdasarkan waktu mereka sendiri, dengan cara mereka sendiri," kata Kudlow seperti dikutip Reuters.

Laporan itu menambah tekanan pada Powell, yang sudah berulangkali menghadapi permintaan Trump untuk memangkas suku bunga, setelah data-data ekonomi AS melemah akhir-akhir ini.

Powell dipilih Trump untuk menggantikan Janet Yellen. Masa jabatan empat tahunnya sebagai ketua berlangsung hingga 2022.

"Saya tidak senang dengan apa yang dia lakukan," kata Trump kepada ABC News pekan lalu.

Powell pada pertemuan The Fed minggu ini diperkirakan membiarkan suku bunga tidak berubah tetapi bisa meletakkan dasar untuk pemotongan bunga pada akhir tahun ini. Terutama jika kebijakan perdagangan Trump mulai berimbas ke output pabrik AS atau investasi bisnis.

Powell mengatakan dia tidak percaya presiden memiliki kekuatan untuk memecatnya, dan bahwa dia tidak akan mengundurkan diri jika diminta.

Seorang juru bicara untuk Dewan Gubernur Fed pada Selasa (18/6) mengatakan, "Di bawah hukum, Ketua Dewan Federal Reserve hanya dapat diganti karena alasan kuat."

Robert C. Hockett, seorang profesor hukum di Cornell Law School di Ithaca, New York, mengatakan Gedung Putih kemungkinan memusatkan perhatian pada mendemosikan Powell karena alasan ketidaksepakatan mengenai kebijakan. 

"Tetapi setiap langkah Trump untuk menurunkan Powell mungkin akan dipersoalkan anggota Senat, dan dapat mengarah pada tantangan hukum atas batas-batas kekuasaan presiden," kata Hockett.

Editor: Khomarul Hidayat