Presiden Dukung Sistem Proporsional Terbuka



JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung langkah partai politik yang menerapkan sistem pemilihan calon legislatif berdasarkan suara terbanyak tanpa nomor urut. "Saya pribadi dan posisi pemerintah sama dengan pandangan ini dengan menuju sistem proporsional terbuka atau suara terbanyak tanpa nomor urut," tuturnya dalam keterangan pers di halaman Istana Merdeka, Rabu (13/8).    Menurut presiden, sejak semula sikap dan usulan pemerintah memang mengarah pada pada sistem tersebut. Sebab, sistem ini dinilai lebih adil dan demokratis. Karena memberikan kesempatan yang sama kepada calon legislatif. Selain itu, konstituen atau masyarakat juga dapat lebih terwakili

Penetapan sistem proporsional terbuka tanpa nomor urut juga merupakan langkah maju dalam perkembangan demokrasi di Indonesia. Presiden mengungkapkan, sejak dua tahun lalu, ia sudah sepakat dengan sistem proporsional terbuka. Namun karena dinamika politik yang terjadi di DPR, sistem ini sempat kandas "Dua tahun yang lalu di hadapan Kaukus Parlemen Perempuan saya sampaikan, saya pribadi dan posisi pemerintah sama dengan pandangan ini," ujar Presiden. 

Presiden juga menjelaskan, sistem proporsional terbuka tanpa nomor urut dapat menghilangkan dikotomi antara lelaki dan perempuan, tua dan muda. "Siapa pun yang mau jadi anggota DPR atau DPRD harus berjuang," tambah Presiden.   Dengan model suara terbanyak, lanjut Presiden, calon legislatif harus berjuang untuk meyakinkan masyarakat tentang komitmen mereka, sehingga masyarakat betul-betul yakin bahwa wakil rakyat yang mereka pilih memang berjuang untuk kepentingan rakyat dan bukan untuk kepentingan partai semata.   Sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Yudhoyono juga menyatakan partainya sepakat dengan sistem proporsional terbuka tanpa nomor urut "Saya sudah dapat laporan apa yang dilakukan partai lain. Jadi yang dipilih berdasarkan suara terbanyak dan itu yang dilakukan," tandasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test