KONTAN.CO.ID - SAN SALVADOR. Saat harga bitcoin mencapai titik tertinggi dalam sejarah, melampaui US$ 100.000 untuk pertama kalinya, Presiden El Salvador Nayib Bukele meraup keuntungan besar pada Kamis (5/12/2024) terkait taruhan besarnya pada mata uang kripto tersebut. Mengutip Cryptoslate.com, Bukele merayakan keberhasilan negaranya karena kepemilikan Bitcoinnya melampaui US$ 300 juta dalam laba yang belum terealisasi. Dalam unggahan pada tanggal 5 Desember di X, Bukele membagikan tangkapan layar yang menunjukkan nilai kepemilikan Bitcoin El Salvador meningkat sebesar 117,74%, mencapai sekitar US$ 603 juta atau setara dengan Rp 9,519 triliun (kurs Rp 15.800).
Angka-angka Bukele menunjukkan bahwa negara tersebut awalnya menginvestasikan sekitar US$ 269,7 juta dalam Bitcoin, yang menghasilkan laba yang belum terealisasi melebihi US$ 335 juta atau setara dengan Rp 5,3 triliun. Istilah "laba yang belum terealisasi" mengacu pada perbedaan antara harga pembelian awal dan nilai pasar aset saat ini, yang berubah seiring dengan fluktuasi pasar. Selama bertahun-tahun, komitmen El Salvador yang teguh terhadap Bitcoin telah menjadikannya titik fokus dukungan dan kritik. Baca Juga: Kabar Market Forex dan Kripto: Euro Naik, Bitcoin Loncat, Dollar Turun (5/12) ABC News melaporkan, Bitcoin telah meningkat pesat sejak kemenangan pemilihan Donald Trump bulan lalu, melampaui angka US$ 100.000 pada Rabu malam, hanya beberapa jam setelah presiden terpilih tersebut mengatakan bahwa ia bermaksud untuk mencalonkan pendukung mata uang kripto Paul Atkins untuk menjadi ketua Komisi Sekuritas dan Bursa berikutnya. Dua tahun lalu, nilai bitcoin yang bergejolak turun di bawah US$ 17.000. Bitcoin turun kembali di bawah US$ 100.000 pada Kamis sore, berada sedikit di atas US$ 99.000 pada pukul 3 sore ET.