KONTAN.CO.ID - BOGOR. Presiden Joko Widodo, Rabu (21/11) petang, bersilaturahim dengan 50-an kiai dan ulama dari Kota dan Kabupaten Bogor serta Kota Depok. Silaturahim dilaksanakan di Masjid Baitussalam, yang berada di lingkungan Istana Kepresidenan Bogor. Pengamatan Kompas.com, Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih dibalut jas hitam serta celana dan peci berwarna senada tiba di masjid itu sekitar pukul 18.48 WIB. Melihat kedatangan Presiden Jokowi, para kiai dan ulama langsung bangkit berdiri. Presiden pun menyalami mereka satu per satu sambil mencium pipi kiri dan kanannya. Ajang silaturahim itu digunakan Presiden Jokowi untuk mengklarifikasi sejumlah isu miring atas dirinya.
"Mungkin ini sudah saya sampaikan berkali-kali, mungkin sudah ada yang dengar, mungkin juga ada yang belum," ujar Jokowi membuka klarifikasinya tersebut. Pertama, mengenai isu bahwa Indonesia "diserbu" tenaga kerja asing, khususnya dari China. Jokowi menegaskan, isu itu tidak benar. Presiden menegaskan bahwa jumlah tenaga kerja asing di Indonesia di bawah satu persen apabila dibandingkan dengan penduduk Indonesia, lebih tepatnya sebesar 0,03 persen alias sekitar 78.000. Dari total jumlah tenaga kerja asing di Indonesia itu, jumlah tenaga kerja asal China hanya sebesar 24.000-an. Artinya, jumlahnya sangat sedikit. "Justru tenaga kerja kita di China ada 84.000-an, di Hong Kong ada 160.000-an dan di Taiwan ada 200.000. Tambah saja jadi berapa itu. Artinya apa? Justru yang di sana jadi (antek) Indonesia. Jangan dibolak-balik," ujar Jokowi. Isu kedua yang diklarifikasi oleh Presiden Jokowi, yakni bahwa Jokowi adalah antek asing. Presiden juga heran dengan tudingan ini. Sebab di bawah pemerintahannya, justru sejumlah blok minyak dan gas serta tambang yang sebelumnya dikuasai oleh perusahaan asing, kini telah dimiliki oleh BUMN Indonesia. Beberapa di antaranya, yakni Blok Rokan, Blok Mahakam, dan Freeport. "Kok enggak ada yang demo saya? Demo dukung maksudnya. Karena kalau dukungan doa, pasti sudah para ulama. Tapi demo dukungan moril ini yang harusnya jadi penambah semangat," ujar Jokowi. Isu miring terakhir yang diklarifikasi Jokowi, yakni soal tuduhan bahwa dirinya adalah anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Seperti yang seringkali diungkapkan di sejumlah kesempatan, Jokowi menjelaskan bahwa negara telah menyatakan PKI sebagai organisasi yang terlarang tahun 1965/1966. Jokowi sendiri lahir tahun 1961.
"Apa ada aktivis PKI balita?" tanya Jokowi yang diikuti tawa para kiai dan ulama. Silaturahim Presiden dengan kiai serta ulama se-Bogor dan Depok itu merupakan bagian dari acara Maulid Nabi Muhammad SAW. Usai silaturahim, Presiden Jokowi dan para ulama serta kiai melaksanakan shalat isya di masjid itu. (Fabian Januarius Kuwado) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
Silaturahim dengan Ulama Bogor dan Depok, Jokowi Klarifikasi 3 Isu Miring" Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie