Presiden Halimah Yacob Tidak Akan Mencalonkan Kembali pada Pemilu 2023



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Presiden Halimah Yacob mengumumkan pada Senin (29/5) bahwa dia tidak akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua dalam pemilu mendatang tahun ini.

“Beberapa bulan lagi akan diadakan Pemilihan Presiden. Setelah melalui pertimbangan yang sangat matang, saya memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali," terangnya.

"Merupakan kehormatan dan keistimewaan yang luar biasa untuk melayani sebagai Presiden kedelapan Singapura selama enam tahun terakhir. Pengalaman itu sangat menginspirasi dan, pada saat yang sama, merendahkan hati," katanya.


Wanita berusia 68 tahun itu menambahkan bahwa dia menyadari tanggung jawab yang luar biasa dari kepresidenan ketika dia menjabat pada tahun 2017.

Baca Juga: Risiko Gagal Bayar AS Membayangi Keputusan Suku Bunga di Korsel dan Indonesia

"Saya telah mencoba yang terbaik untuk memenuhinya. Tujuan saya adalah untuk membantu menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan berbelas kasih. Saya senang bahwa saya tidak pernah sendirian dalam perjalanan ini. Saya didukung oleh banyak warga Singapura yang memiliki keyakinan yang sama" ujarnya.

"Bekerja sama, kami memperkuat suara komunitas kami dan mengangkat mereka yang paling membutuhkan, terutama yang kurang beruntung dan rentan di antara kita," tambahnya.

Halimah mengatakan bahwa Kepresidenan adalah jabatan tertinggi di Singapura dan lembaga kunci dalam demokrasinya.

"Ini menyatukan bangsa kita dengan mewujudkan nilai dan aspirasi kita bersama sebagai rakyat. Presiden memiliki tugas konstitusional, seremonial, dan terkait masyarakat yang signifikan, dan memegang kunci kedua untuk cadangan kita, dan penunjukan penting dalam Layanan Publik," katanya.

“Peran pemersatu Kepresidenan, bekerja sama erat dengan Pemerintah untuk melindungi masa depan Singapura, selalu penting bagi kesuksesan bangsa kita, dan akan menjadi lebih penting lagi ke depan, saat kita menemukan jalan kita di dunia yang bermasalah dan tidak pasti,” dia berkata.

Halimah mengatakan bahwa dia beruntung diberi kesempatan untuk melayani semua warga Singapura tanpa memandang ras, bahasa, atau status sosial sebagai Presiden Singapura.

Baca Juga: Dampak Invasi Rusia ke Ukraina, Michelin Jual Pabriknya di Rusia

"Saya berterima kasih kepada semua warga Singapura atas kepercayaan, pengertian, dan kebaikan mereka selama masa jabatan saya, dan kepada banyak komunitas, organisasi sosial dan bisnis, yang telah menginspirasi saya dengan keyakinan dan antusiasme mereka untuk membangun Singapura yang lebih baik," terangnya.

Halimah menambahkan bahwa dia akan selamanya menghargai kenangan indah dari orang-orang yang ditemuinya, dan pengalaman yang didapat selama masa jabatannya.

"Ini akan menginspirasi saya untuk terus berkontribusi kepada masyarakat dan bangsa kita dengan cara lain selama saya mampu. Saya juga ingin berterima kasih kepada suami dan keluarga saya atas dukungan mereka yang tak henti-hentinya selama masa kepresidenan saya," kata Halimah.

Pemilihan presiden Singapura berikutnya, yang diadakan pada 13 September, akan terbuka untuk calon dari semua ras, berbeda dengan pemilihan umum pada 2017 di mana hanya anggota komunitas Melayu yang diizinkan ikut serta.

Editor: Handoyo .