Presiden: Indeks Pembangunan Manusia Indonesia membaik dalam 4 tahun terakhir



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyampaikan, kualitas kehidupan manusia Indonesia terus membaik dalam empat tahun terakhir. Hal itu terlihat dari meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia yang sudah masuk dalam kategori tinggi atau High Human Development.

"Dari angka IPM kita di tahun 2014 yaitu 68,90, sudah meningkat menjadi 70,81 di tahun 2017," ungkap Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR, Kamis (16/8).

Namun begitu, upaya peningkatan pembangunan manusia ini masih membutuhkan perhatian serius dan kerja keras. Sebab, dengan jumlah penduduk lebih dari 260 juta jiwa atau nomor empat terbanyak di dunia, dan diprediksi akan mengalami bonus demografi antara tahun 2020 sampai 2030.


Apalagi Indonesia akan mempunyai penduduk usia produktif yang melimpah. "Kekuatan sumber daya manusia itu secara konsisten harus kita arahkan untuk memenangkan kompetisi, untuk menjadi bangsa pemenang sehingga bisa bersanding dengan negara-negara yang sudah maju," tambah Presiden.

Maka pemerintah harus memastikan anak-anak Indonesia bebas dari stunting atau tumbuh kerdil dengan memastikan asupan gizi yang cukup dan pola hidup yang sehat. Karena itu, Pemerintah telah menetapkan 100 kabupaten sebagai lokasi prioritas penanganan stunting secara terintegrasi antar Kementerian dan Lembaga.

Sehingga nanti realisasi penerima manfaatnya di tahun 2017 sudah mencapai lebih dari 20 juta peserta didik usia 6 hingga 21 tahun.

"Dapat saya sampaikan juga bahwa harapan lama sekolah penduduk muda tahun 2017 telah mencapai hampir 13 tahun," kata Jokowi.

Kemudian jumlah Guru Garis Depan dari tahun 2016 sampai tahun 2017 sudah bertambah sebanyak 7.094 guru. Peningkatan kompetensi berkelanjutan juga sudah dilakukan dengan lebih dari 1 juta guru. Realisasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) turut meningkat setiap tahunnya, yang terakhir di tahun 2017 menjangkau 47 juta siswa.

Namun, mengasah kepintaran dan mengasah keahlian saja tidak cukup. Manusia Indonesia harus memiliki karakter yang kuat, memiliki akhlak yang mulia, akhlakul karimah, agar tidak mudah patah, tidak mudah menyerah, terus optimis dalam meraih cita-cita dan prestasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia