Presiden Iran: Sanksi baru atas Iran menunjukkan keputusasaan AS



KONTAN.CO.ID - DUBAI. Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, sanksi baru Amerika Serikat (AS), yang memasukkan bank sentral negaranya dalam daftar hitam untuk kedua kali, menunjukkan keputusasaan Washington dalam menghadapi perlawanan Teheran.

Jumat (21/9) pekan lalu, AS Jumat memberlakukan sanksi lain terhadap Iran termasuk bank sentralnya yang masuk daftar hitam, menyusul serangan atas fasilitas minyak Arab Saudi pada 14 September lalu. Iran menyangkal keterlibatan dalam serangan tersebut.

Baca Juga: Inggris yakin bahwa Iran ada di balik serangan pada fasilias Aramco


“Orang Amerika adalah menjatuhkan sanksi kepada lembaga yang telah masuk daftar hitam. Ini menandakan keputusasaan Amerika sepenuhnya dan menunjukkan bahwa tekanan maksimum itu sudah gagal. Karena, negara besar Iran telah berhasil melawan," kata Rouhani dalam sambutan yang disiarkan televisi Pemerintah Iran, Senin (23/9), seperti dikuti Reuters.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan pada Minggu (22/9), negaranya bertujuan untuk menghindari perang dengan Iran dan pengerahan pasukan tambahan di wilayah Teluk adalah untuk pencegahan dan pertahanan.

Tapi, Rouhani menyebutkan, situasinya telah menjadi bergelora di wilayah itu dan menyalahkan AS atas kondisi tersebut.

"Wilayah ini menjadi bergelora. Mereka membuat propaganda tentang kerusakan (di Arab Saudi) yang bisa diperbaiki dalam dua minggu, karena Amerika ingin menaklukkan wilayah itu," sebut Rouhani.

Baca Juga: Menteri Luar Negeri AS: Misi pasukan AS ke Iran dilakukan untuk langkah pencegahan

Rouhani menambahkan, dia akan memperkenalkan rencana perdamaian regional yang dijuluki HOPE (Hormuz Peace Endeavour) di Majelis Umum PBB pada pekan ini.

"Semua negara di Teluk Persia dan Selat Hormuz dan PBB diundang untuk bergabung," ujar Rouhani sebelum berangkat ke New York untuk menghadiri pertemuan tahunan para pemimpin dunia di PBB.

Editor: S.S. Kurniawan