Presiden Iran tegaskan baru berunding dengan Trump kalau semua sanksi sudah dicabut



KONTAN.CO.ID - DUBAI. Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan, pemerintahannya tidak akan berbicara dengan Amerika Serikat (AS) sampai semua sanksi yang dikenakan terhadap Teheran dicabut.

Hal itu dikatakan Rouhani pada hari Selasa, sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan, dia akan bertemu dengan mitranya dari Iran untuk mencoba mengakhiri konflik nuklir.

Baca Juga: Ini poin-poin penting yang dibahas di hari kedua Konferensi G7

Trump mengatakan pada hari Senin bahwa ia akan bertemu dengan presiden Iran saat keadaan yang tepat untuk mengakhiri konfrontasi mengenai perjanjian nuklir Teheran 2015 dengan enam kekuatan dunia lainnya.

Ia juga mengatakan, pembicaraan sedang berlangsung untuk melihat bagaimana kedua negara dapat membuka jalur kredit untuk menjaga perekonomian Iran tetap bertahan.

Namun, Rouhani mengatakan, Iran selalu siap untuk mengadakan pembicaraan. "Tapi pertama-tama AS harus bertindak dengan mencabut semua sanksi ilegal, tidak adil, dan tidak adil yang dijatuhkan pada Iran," ujarnya seperti dilansir Reuters, Selasa (27/8).

Berbicara pada pertemuan puncak G7 di resor Prancis Biarritz, Trump mengesampingkan mencabut sanksi ekonomi untuk mengkompensasi kerugian yang diderita oleh Iran.

Pihak-pihak Eropa dalam perjanjian itu telah berjuang menenangkan konfrontasi yang semakin dalam antara Iran dan Amerika Serikat sejak Trump menarik Washington dari kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan dunia dan menerapkan kembali sanksi terhadap ekonomi Iran.

Iran telah mengurangi komitmennya di bawah pakta sebagai balasan atas sanksi A.S.

Baca Juga: Trump: Melania sudah mengenal Kim Jong Un dan menyukainya

"Kami akan terus mengurangi komitmen kami berdasarkan kesepakatan 2015 jika minat kami tidak dijamin," kata Rouhani dalam siaran langsung pidato. "Teheran tidak pernah menginginkan senjata nuklir."

Trump dan Rouhani keduanya akan menghadiri Majelis Umum PBB pada bulan September.

Editor: Noverius Laoli