Presiden jamin LRT tidak mangkrak seperti monorail



JAKARTA. Presiden Joko Widodo menjamin pembangunan proyek light rail transit (LRT) tidak akan mangkrak seperti proyek Monorail di Jakarta. Alasannya, sejak awal proyek LRT tanpa masalah. Menurut dia, berbeda dengan monorail yang merupakan proyek "warisan" dengan sejumlah masalah di tengah perjalanannya. "Ini kan (LRT) memulai sesuatu yang tidak ada masalah, mulai dari nol. Kalau monorail dulu memang sudah ada masalah sehingga harus diurai," kata Jokowi, saat meresmikan dimulainya pembangunan LRT, di Gerbang Tol Taman Mini, Jakarta Timur, Rabu (9/9). Menurut Jokowi, mengurai permasalahan monorail sangat sulit. Ia bahkan menilai lebih mudah saat memulai pembangunan LRT. "Nanti tiang monorail akan digunakan LRT, semuanya kepakai, tidak ada masalah," ujarnya. Jokowi menekan tombol dimulainya pembangunan LRT tahap pertama didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Direktur Utama PT Adhi Karya Kiswodarmawan. Proyek LRT tahap pertama mencakup tiga trase, yaitu Cibubur-Cawang sepanjang 13,7 kilometer, Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 kilometer (Tahap I A) dan Bekasi Timur-Cawang sepanjang 17,9 kilometer (Tahap I B). Untuk tahap kedua, panjang total lintasan LRT mencapai 41,5 kilometer. Tahap kedua itu meliputi lintas layanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, Palmerah-Grogol. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto menjelaskan, pembangunan LRT itu sudah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Dalam aturan itu disebutkan bahwa PT Adhi Karya Tbk ditunjuk sebagai badan usaha yang akan membangun prasarana LRT. Untuk tahap pertama pembangunan LRT, nilai investasi ditaksir sekitar Rp 11,9 triliun atau separuh dari total proyek LRT yang dibangun Adhi Karya, yakni Rp 23,8 triliun. Rencananya, Adhi Karya akan membangun prasarana LRT sepanjang 80 kilometer yang melingkupi Bogor, Jakarta, dan Bekasi. Kemenhub menyatakan bahwa pembangunan LRT merupakan bentuk upaya pemerintah dalam mengurangi kemacetan lalu lintas di wilayah Jabodetabek. Rencana umum jaringan kereta api itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 54 Tahun 2015. Diperkirakan, pembangunan tahap pertama akan selesai pada akhir 2017, dan alat transportasi tersebut diharapkan bisa beroperasi pada awal 2018. Selain Adhi Karya, proyek LRT digagas oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Proyek LRT dari Pemprov DKI direncanakan meliputi tujuh koridor LRT, yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulomas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km). (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan