KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo akan meresmikan lima bandara sekaligus di Sulawesi Selatan hari ini, Minggu (23/12). Kelima bandara itu terdiri dari satu terminal baru yang dikembangkan yakni, Bandara Morowali - Sulawesi Tengah dan empat bandara baru yaitu, Bandara Syukuran Aminuddin Amir – Luwuk, Sulawesi Tengah, Terminal baru Bandara Aroepalla Selayar – Sulawesi Selatan, Terminal baru Bandar Udara Lagaligo Bua Luwu – Sulawesi Selatan, dan Terminal baru Bandara Udara Betoambari, Bau-bau. Pembangunan dan pengembangan bandara- bandara tersebut dilakukan dengan menggunakan dana dari APBD daerah masing-masing dan APBN dari Kementerian Perhubungan.
"Untuk bisa meningkatkan perekonomian di Sulawesi, kami tidak akan berhenti dengan hanya membangun infrastruktur bandara. Namun kami juga akan membangun konektivitas penerbangan antar bandara tersebut sehingga terjalin transportasi orang dan barang yang semakin lancar," ujar Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesthi di sela-sela acara peresmian bandar udara yang dipusatkan di Luwuk, Sulawesi Tengah seperti dikutip dari rilis, Minggu (23/12). Untuk meningkatkan konektivitas, Kemhub mengajak maskapai penerbangan membuka penerbangan ke daerah tersebut. Namun di sisi lain, Pemerintah Daerah juga diharapkan turut berperan aktif membangun daerahnya sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing. "Kami akan memberikan izin rute penerbangan pada maskapai yang meminta, sepanjang memenuhi syarat sesuai dengan karakteristik bandara dan slotnya masih tersedia. Kami juga akan instruksikan pengelola bandara untuk melayani maskapai dan penumpang dengan sebaik-baiknya bandara berkembang dengan pesat dengan tetap menjamin keselamatan, keamanan dan kenyaman penerbangan," lanjut Polana.
Menurut Polana, peningkatan konektivitas penerbangan hingga pelosok Sulawesi ini sesuai dengan program Nawa Cita Pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini. Terutama Cita ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Serta Cita ketujuh yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Pada kesempatan yang sama, Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara Pramintohadi Sukarno menyatakan bahwa bandara-bandara yang dibangun dan dikembangkan itu sudah mengadopsi prinsip-prinsip ketahanan terhadap bencana. "Dalam setiap pembangunan bandara, selalu kita mempertimbangkan berbagai aspek termasuk ketahanan terhadap bencana sesuai karakteristik daerahnya masing-masing. Hal tersebut untuk memberikan rasa aman dan nyaman terhadap maskapai, penumpang dan semua orang yang beraktifitas di bandara tersebut," ujar Pramintohadi. Pramintohadi berpesan agar masyarakat juga ikut menjaga keberadaan bandara tersebut dan mematuhi aturan-aturan terkait penerbangan sehingga bandara bisa beroperasi optimal. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie