Presiden Jokowi: Bank jangan main aman, harus lebih agresif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta kepada para bank untuk lebih agresif dalam menyalurkan kreditnya.

Pasalnya, Presiden menilai saat ini para bank cenderung bermain di zona nyaman. Padahal, modal perbankan tanah air cenderung sangat kuat.

Hal tersebut dilihat dari pemaparan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso yang mengatakan, saat ini rasio kecukupan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang mencapai 23,36%.


Pun juga dilihat dari excess reserve yang mencapai Rp 626 triliun. "Perbankan kita terlalu likuid. Mohon maaf bisa dibilang perbankan kita terlalu main aman," ujar Presiden di depan direksi umum perbankan Indonesia di Istana Negara, Selasa (15/3).

Untuk itu ia meminta, kepada para perbankan untuk lebih berani lagi mengambil risiko dalam menyalurkan kredit. Sebab, dilihat dari tahun lalu realisasi target pertumbuhan kredit perbankan bisa dibilang meleset yakni hanya 8,24% dari 9-12%.

"Bank memang harus berhati-hati, saya setuju. Tapi sudah berkali-kali yang saya alami di bidang bisnis, kalau kita tidak ambil risiko, maka kita akan pelan-pelan. Perbankan pun juga bisnis," jelas Jokowi.

"Saya tekankan, mengambil aman adalah ilusi ," tegasnya. 

Untuk itu ia meminta bank untuk lebih agresif, mengingat era keterbukaan, globalisasi, dan teknologi juga terus berkembang. Sehingga, Indonesia bisa berkompetisi dengan bank asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi