KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Presiden Joko Widodo sadar bahwa ekspor dan investasi di Indonesia sampai kuartal I-2019 ini belum juga menggembirakan. Hal ini bisa dilihat dari data Bank Indonesia tentang current account deficit (CAD) kuartal I-2019 dan data BKPM soal realisasi investasi di periode yang sama. Maka dari itu, Jokowi membuka opsi untuk membuat dua kementerian lagi. Asal tahu saja, Bank Indonesia (BI) mencatat defisit neraca transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) pada kuartal I-2019 defisit US$ 7 miliar. Setara 2,6% dari produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal IV-2018 yang mencapai US$ 9,2 miliar atau 3,6% dari PDB. Sedangkan di bidang investasi juga melambat. BKPM mencatat sepanjang periode Januari-Maret, realisasi investasi baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA), tercatat mencapai Rp 195,1 triliun atau naik 5,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).
Presiden Jokowi buka opsi bikin Kementerian Ekspor dan Kementerian Investasi
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Presiden Joko Widodo sadar bahwa ekspor dan investasi di Indonesia sampai kuartal I-2019 ini belum juga menggembirakan. Hal ini bisa dilihat dari data Bank Indonesia tentang current account deficit (CAD) kuartal I-2019 dan data BKPM soal realisasi investasi di periode yang sama. Maka dari itu, Jokowi membuka opsi untuk membuat dua kementerian lagi. Asal tahu saja, Bank Indonesia (BI) mencatat defisit neraca transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) pada kuartal I-2019 defisit US$ 7 miliar. Setara 2,6% dari produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal IV-2018 yang mencapai US$ 9,2 miliar atau 3,6% dari PDB. Sedangkan di bidang investasi juga melambat. BKPM mencatat sepanjang periode Januari-Maret, realisasi investasi baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA), tercatat mencapai Rp 195,1 triliun atau naik 5,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).