KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemberitaan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur (Kaltim) yang ramai sebelumnya ternyata belum final. Isu yang sempat berhembus tersebut pun dibantah sejumlah pejabat pemerintah, termasuk Presiden Jokowi.

Agar tidak simpang siur, pengumuman lokasi ibu kota baru akan diumumkan langsung oleh Presiden Jokowi.

Hal itu juga ditegaskan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Ia mengatakan, belum ada keputusan mengenai penetapan lokasi ibu kota baru. 

Baca Juga: Wacana pindah ibu kota, LUCK siapkan dua cabang di Kalimantan

"Belum diputuskan. Ada pilihan itu sudah, presiden sudah beritahu Kalimantan,  ada pilihan Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, ya sudah," ujar Luhut, Jumat (23/8).

Luhut menjelaskan, lokasi ibu kota baru akan diumumkan secara langsung oleh presiden. Dia pun mengaku tak tahu menahu soal perpindahan ibu kota ini.

Di sisi lain, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan Djalil  mengoreksi pemberitaan yang ada. Dia mengatakan, Kalimantan Timur hanya salah satu opsi lokasi ibu kota baru.

"[Kaltim] salah satu alternatif. Tunggu saja, ada beberapa studi yang sedang dikerjakan oleh Bappenas, nanti presiden yang umumkan," tambah Sofyan.

Baca Juga: Presiden: Belum ada keputusan Ibu Kota pindah ke Kalimantan Timur

Sayangnya, Sofyan pun mengaku tak mengetahui seperti apa kajian yang sedang dikerjakan oleh Bappenas. Hanya dia mengatakan, Presiden Jokowi akan memberi pengumuman setelah studi yang dilakukan selesai.

Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro baru menghadap presiden untuk menyerahkan detail kajian terkait ibu kota baru.

Bambang mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kajian terkait struktur tanah dan dampak ekonomi dari pembangunan ibu kota baru tersebut. Sama seperti dua menteri lainnya, Bambang pun mengatakan ibu kota baru akan langsung diumumkan oleh presiden.

Baca Juga: Kalimantan Timur jadi ibu kota, lokasinya bukan di Hutan Bukit Soeharto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli