KONTAN.CO.ID - BOGOR. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, guru merupakan peran yang sangat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Hal itu mengingat, rencana pemerintah di tahun depan yang menggeser program pembangunan infrastruktur selama empat tahun terkahir dengan pembangunan SDM. "Mulai tahun 2019 pemerintah akan menggeser program, menggeser strategi pembangunan, menggeser program unggulan dari program pembangunan infrastruktur menjadi program besar-besaran dalam memperkuat sumber daya manusia, dalam pembangunan sumber daya manusia," ucap Presiden saat menghadiri menghadiri puncak peringatan hari guru nasional dan hari ulang tahun ke-73 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor. Sehingga, kualitas SDM di semua jenis profesi serta kualitas SDM di usia dini dan remaja harus kita tingkatkan secara signifikan. Diharapkan kedepan, SDM kita harus mampu menghadapi dan memanfaatkan peluang dalam dunia dan perkembangan teknologi yang begitu cepat berubah saat ini. "Ketika pembangunan SDM menjadi prioritas paling utama, peran guru akan semakin sentra, semakin utama, dan semakin strategis. Guru harus menjadi agen-agen transformasi penguatan SDM kita, menjadi agen-agen transformasi dalam membangun talenta-talenta anak bangsa," tambah Presiden Jokowi. Apalagi, di era saat ini yang serba cepat, guru dituntut agar bisa menyesuaikan. Misalnya, digitalisasi pendidikan telah membawa perubahan besar di dunia pendidikan. "Sekarang ini juga kita bicara apa adanya, Google juga sudah menjadi perpustakaan kita. Wikipedia juga menjadi ensiklopedi kita. Kindle, buku elektronik, juga menjadi buku pelajaran kita," kata Presiden. Oleh sebab itu peran guru harus lebih dari mengajar, tetapi juga mengelola belajar siswa. Guru dituntut lebih fleksibel, kreatif, menarik, dan lebih menyenangkan bagi siswa. Terlepas dari itu, guru haruslah tetap guru. Menurut Presiden, Guru tidak bisa digantikan oleh mesin secanggih apapun."Secanggih apapun tidak bisa. Guru adalah profesi mulia yang membentuk karakter-karakter anak bangsa dengan budi pekerti, toleransi, dan nilai-nilai kebaikan," tegas dia. Guru lah yang menumbuhkan empati sosial, membangun imajinasi dan kreativitas, serta mengokohkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa kita Indonesia. "Untuk itu, terima kasih dan penghargaan kepada para guru Indonesia dan PGRI dalam menjaga moral anak-anak bangsa dalam mengajarkan budi pekerti dan cinta bangsa dan dalam membuka cakrawala pengetahuan kepada kita semua," lanjut dia. "Selamat Hari Guru Nasional. Selamat Hari Ulang Tahun ke-73 PGRI. Dirgahayu PGRI," ujar Presiden Jokowi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Presiden Jokowi tegaskan guru memiliki peran penting meningkatkan kualitas SDM
KONTAN.CO.ID - BOGOR. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, guru merupakan peran yang sangat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Hal itu mengingat, rencana pemerintah di tahun depan yang menggeser program pembangunan infrastruktur selama empat tahun terkahir dengan pembangunan SDM. "Mulai tahun 2019 pemerintah akan menggeser program, menggeser strategi pembangunan, menggeser program unggulan dari program pembangunan infrastruktur menjadi program besar-besaran dalam memperkuat sumber daya manusia, dalam pembangunan sumber daya manusia," ucap Presiden saat menghadiri menghadiri puncak peringatan hari guru nasional dan hari ulang tahun ke-73 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor. Sehingga, kualitas SDM di semua jenis profesi serta kualitas SDM di usia dini dan remaja harus kita tingkatkan secara signifikan. Diharapkan kedepan, SDM kita harus mampu menghadapi dan memanfaatkan peluang dalam dunia dan perkembangan teknologi yang begitu cepat berubah saat ini. "Ketika pembangunan SDM menjadi prioritas paling utama, peran guru akan semakin sentra, semakin utama, dan semakin strategis. Guru harus menjadi agen-agen transformasi penguatan SDM kita, menjadi agen-agen transformasi dalam membangun talenta-talenta anak bangsa," tambah Presiden Jokowi. Apalagi, di era saat ini yang serba cepat, guru dituntut agar bisa menyesuaikan. Misalnya, digitalisasi pendidikan telah membawa perubahan besar di dunia pendidikan. "Sekarang ini juga kita bicara apa adanya, Google juga sudah menjadi perpustakaan kita. Wikipedia juga menjadi ensiklopedi kita. Kindle, buku elektronik, juga menjadi buku pelajaran kita," kata Presiden. Oleh sebab itu peran guru harus lebih dari mengajar, tetapi juga mengelola belajar siswa. Guru dituntut lebih fleksibel, kreatif, menarik, dan lebih menyenangkan bagi siswa. Terlepas dari itu, guru haruslah tetap guru. Menurut Presiden, Guru tidak bisa digantikan oleh mesin secanggih apapun."Secanggih apapun tidak bisa. Guru adalah profesi mulia yang membentuk karakter-karakter anak bangsa dengan budi pekerti, toleransi, dan nilai-nilai kebaikan," tegas dia. Guru lah yang menumbuhkan empati sosial, membangun imajinasi dan kreativitas, serta mengokohkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa kita Indonesia. "Untuk itu, terima kasih dan penghargaan kepada para guru Indonesia dan PGRI dalam menjaga moral anak-anak bangsa dalam mengajarkan budi pekerti dan cinta bangsa dan dalam membuka cakrawala pengetahuan kepada kita semua," lanjut dia. "Selamat Hari Guru Nasional. Selamat Hari Ulang Tahun ke-73 PGRI. Dirgahayu PGRI," ujar Presiden Jokowi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News