KONTAN.CO.ID - SEOUL. Presiden baru Korea Selatan berjanji untuk mengambil sikap yang lebih keras terhadap Korea Utara. Hal itu dibuktikannya pada Senin (6/6/2022) pagi. Melansir
Reuters, Korea Selatan dan AS menembakkan delapan rudal. Hal itu dilakukan pada saat digelarnya latihan militer gabungan sebagai tanggapan atas rentetan rudal yang diluncurkan oleh Korea Utara hanya sehari sebelumnya.
Militer Korea Selatan dikutip oleh kantor berita negara
Yonhap mengatakan tindakannya menunjukkan: "...kemampuan dan kesiapan untuk melakukan serangan presisi terhadap Korea Utara." Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, yang baru menjabat bulan lalu, telah setuju dengan AS untuk meningkatkan latihan militer bersama dan postur pencegahan gabungan mereka.
Baca Juga: Balas Korea Utara, Korea Selatan dan AS Luncurkan Delapan Rudal Pada acara peringatan pada hari Senin, dia mengatakan Korea Utara merupakan ancaman bagi perdamaian regional dan dunia.
"Ancaman nuklir dan rudal Korea Utara semakin canggih. Mereka menembakkan berbagai rudal balistik kemarin. Program nuklir dan rudal Korea Utara mencapai tingkat yang mengancam tidak hanya perdamaian Semenanjung Korea tetapi juga di Asia Timur Laut dan dunia," jelas Suk-yeol seperti yang dikutip
Reuters. Korea Utara telah melakukan serangkaian peluncuran rudal tahun ini, tetapi rudal balistik jarak pendek pada hari Minggu mungkin merupakan uji coba tunggal terbesarnya hingga saat ini. Pejabat Washington dan Seoul juga baru-baru ini memperingatkan bahwa Pyongyang tampaknya siap untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017. Bulan lalu, AS menyerukan lebih banyak sanksi PBB terhadap Korea Utara, tetapi China dan Rusia memveto saran tersebut.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie