JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada pers untuk mulai menyoroti pemilihan umum tahun 2014. Terutama pada wacana calon-calon presiden."Presiden meminta agar pers mulai memperhatikan pemilu legislatif 2014. Menganjurkan agar pers mulai mendiskusikan hal-hal ini dan memberikan forum kepada mereka yang potensial untuk memimpin bangsa ke depan," ujar Ketua Dewan Pers, Bagir Manan seusai bertemu dengan Presiden SBY di kantor Presiden, Senin (6/2).Ini lantaran pers mempunyai peran penting menjadi media bagi rakyat untuk melaksanakan dan mewujudkan hak rakyat untuk tahu. "Pers bisa mengejawantahkan hal tersebut," imbuhnya. Bagir menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, Presiden menyampaikan figur calon pemimpin bangsa baik nantinya di tingkat legislatif maupun eksekutif membutuhkan popularitas. Pers menjadi media yang paling efektif untuk meningkatkan popularitas tersebut. Lebih lanjut, pers pun punya peran khususnya lain yakni mengiringi dan mengontrol jalannya pembangunan demokrasi. Menghindari terjadinya praktek-praktek kecurangan dalam pemilihan umum. "Hal yang mengkhawatirkan misalnya pemilukada disertai dengan praktek yang tidak sehat seperti money politics. Pembangunan demokrasi tidak dapat berkembang dengan baik," terangnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Presiden minta pers sorot capres dan caleg 2014
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada pers untuk mulai menyoroti pemilihan umum tahun 2014. Terutama pada wacana calon-calon presiden."Presiden meminta agar pers mulai memperhatikan pemilu legislatif 2014. Menganjurkan agar pers mulai mendiskusikan hal-hal ini dan memberikan forum kepada mereka yang potensial untuk memimpin bangsa ke depan," ujar Ketua Dewan Pers, Bagir Manan seusai bertemu dengan Presiden SBY di kantor Presiden, Senin (6/2).Ini lantaran pers mempunyai peran penting menjadi media bagi rakyat untuk melaksanakan dan mewujudkan hak rakyat untuk tahu. "Pers bisa mengejawantahkan hal tersebut," imbuhnya. Bagir menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, Presiden menyampaikan figur calon pemimpin bangsa baik nantinya di tingkat legislatif maupun eksekutif membutuhkan popularitas. Pers menjadi media yang paling efektif untuk meningkatkan popularitas tersebut. Lebih lanjut, pers pun punya peran khususnya lain yakni mengiringi dan mengontrol jalannya pembangunan demokrasi. Menghindari terjadinya praktek-praktek kecurangan dalam pemilihan umum. "Hal yang mengkhawatirkan misalnya pemilukada disertai dengan praktek yang tidak sehat seperti money politics. Pembangunan demokrasi tidak dapat berkembang dengan baik," terangnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News