JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta jajaran PT Pertamina (Persero) menggelar investigasi menyeluruh terhadap musibah kebakaran tangki penampung premium bernomor 24 di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Sebab, Presiden menduga terjadi masalah teknis dalam pengelolaan tangki. "Menurut pendapat saya ini masalah kecelakaan teknis dari perangkat atau instrumen itu barangkali ada yang tidak berfungsi,"ujar Presiden di Halim Perdanakusuma sebelum bertolak menuju Batam, Senin (19/6). Presiden menjelaskan sejak musibah itu terjadi langkah yang dilakukan adalahmemadamkan kobaran api terlebih dahulu agar tidak mengancam tanki-tangki BBM yang lain dan juga tidak mengancam keselamatan warga. Kedua, Pemerintah pastikan bahwa distribusi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Jabodetabek tidak terganggu. Ketiga, melakukan investigasi yang lengkap. Pemerintah, lanjut Presiden, menyerahkan proses penyelidikan pada tenaga ahlu yang memahami betul instumen dan mesin ini, kemudian petugas Pertamina sendiri, dan pihak kepolisian dengan harapan semua nantinya bisa dijelaskan kepada publik. "Kalau ada kelalaian yang lalai diberi sanksi," tegas Presiden.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Presiden Minta Pertamina Investigasi
Kebakaran Plumpang
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta jajaran PT Pertamina (Persero) menggelar investigasi menyeluruh terhadap musibah kebakaran tangki penampung premium bernomor 24 di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Sebab, Presiden menduga terjadi masalah teknis dalam pengelolaan tangki. "Menurut pendapat saya ini masalah kecelakaan teknis dari perangkat atau instrumen itu barangkali ada yang tidak berfungsi,"ujar Presiden di Halim Perdanakusuma sebelum bertolak menuju Batam, Senin (19/6). Presiden menjelaskan sejak musibah itu terjadi langkah yang dilakukan adalahmemadamkan kobaran api terlebih dahulu agar tidak mengancam tanki-tangki BBM yang lain dan juga tidak mengancam keselamatan warga. Kedua, Pemerintah pastikan bahwa distribusi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Jabodetabek tidak terganggu. Ketiga, melakukan investigasi yang lengkap. Pemerintah, lanjut Presiden, menyerahkan proses penyelidikan pada tenaga ahlu yang memahami betul instumen dan mesin ini, kemudian petugas Pertamina sendiri, dan pihak kepolisian dengan harapan semua nantinya bisa dijelaskan kepada publik. "Kalau ada kelalaian yang lalai diberi sanksi," tegas Presiden.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News