Presiden Obama ingin pulihkan citra mata-mata AS



NEW YORK. Serial sang pembocor Edward Snowden melawan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) belum habis. Kabar terbaru menyebutkan, NSA telah mengumpulkan dan menyimpan hampir 200 juta pesan singkat (SMS) per hari dari seluruh dunia.

Menurut Guardian dan Channel Four News, dalam program mata-mata publik, NSA menyaring dan mengumpulkan data dari pesan singkat tadi. Dari sini, NSA ingin mengetahui lokasi, kontak dan data keuangan masyarakat.

Laporan terakhir ini merupakan lanjutan dari dokumen yang dibocorkan Snowden, mantan karyawan NSA yang masih berada di wilayah Rusia. Kini, Snowden adalah buronan yang paling dicari oleh pemerintahan Presiden Barack Obama.


Sejak pertengahan tahun lalu, Snowden menjadi tokoh sentral atas terbongkarnya aktivitas mata-mata AS yang begitu konyol. Snowden mengungkap, NSA melakukan aktivitas mata-mata ke sejumlah negara di dunia, mulai dari mengintai masyarakat, hingga memata-matai aktivitas para pemimpin negara seperti Jerman, Spanyol dan Inggris.

Kepada BBC, NSA menyatakan, program pengumpulan data SMS adalah sah dan pihak yang menuduh aktivitas ini sebagai kebijakan sewenang-wenang dan tak terbatas adalah tidak benar.

Yang pasti, beberapa jam setelah media Inggris melaporkan aktivitas NSA yang menelisik 200 juta SMS per hari, Presiden ASĀ  Barack Obama mengumumkan adanya perubahan dalam program mata-mata elektronik AS.

Dengan kebijakan baru ini, AS ingin mengembalikan kepercayaan publik terhadap komunitas intelijen. Obama berniat menciptakan advokat publik pada pengadilan rahasia yang menyetujui pengumpulan data oleh intelijen.

Pada Kamis lalu, Jurubicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan Presiden Obama percaya pemerintah bisa membuat aktivitas pengawasan yang lebih transparan. Hal ini dalam rangka memberikan lebih banyak kepercayaan publik terhadap permasalahan dan pengawasan program mata-mata.

Pidato Obama di Departemen Kehakiman soal kebijakan baru AS, pada Jumat kemarin, mengacu ke hasil kajian lima orang panel Gedung Putih terhadap program mata-mata. Diantara rekomendasi itu adalah menciptakan posisi advokat publik di Pengadilan Pengawasan Intelijen Asing (FISC), dimana hakim telah menyetujui program mata-mata publik. Saat ini, hanya perwakilan Pemerintah AS yang berada di depan hakim FISC.

Obama diperkirakan mendukung posisi advokat publik, serta memperluas beberapa perlindungan privasi untuk orang asing. Dia juga akan meningkatkan pengawasan bagaimana AS memantau para pemimpin asing dan membatasi berapa lama data intelijen dapat disimpan. Tapi Presiden Obama diminta tak mendorong satu rekomendasi utama panel, yakni memindahkan terminal rekaman telepon dari NSA kepada perusahaan telekomunikasi atau pihak ketiga.

Kelompok hak sipil dan privasi merasa cemas menjelang pidato Obama di depan kongres. "Jika kongres gagal menyetujui kebijakan ini, lantaran punya isu-isu kebijakan penting lainnya, maka Presiden Obama akan menyerahkan data pribadi kita kepada presiden berikutnya," ungkap Anthony Romero, Direktur Eksekutif American Civil Liberties Union dalam pernyataannya.

Editor: Sandy Baskoro