JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar gerakan pemberantasan korupsi ditingkatkan di seluruh daerah di Indonesia. Sehingga aset dan keuangan negara dapat diselamatkan dan tercipta pemerintahan yang bersih. Hal tersebut ia sampaikan dalam sambutan pada acara peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Lapangan Silang Monas, Selasa (9/12). Presiden menegaskan, sejak awal kemerdekaan, Indonesia sudah bertekad ingin memberantas korupsi dan menghadirkan pemerintahan yang bersih, namun tantangan untuk melakukan upaya tersebut tidaklah ringan. "Gerakan pemberantasan korupsi harus dilanjutkan dan tanpa pandang bulu," tegasnya.Presiden mengingatkan bahwa tindak pidana korupsi adalah perilaku buruk yang menimbulkan lima dampak yang merugikan. Yaitu :1. Korupsi menyebabkan hilangnya uang dan asset negara padahal kedua hal tersebut sangat penting untuk membangun negeri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat2. Korupsi menyebabkan hilangnya potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, yang sebetulnya dapat digunakan untuk kemakmuran rakyat3. Akibat korupsi, kegiatan ekonomi dan dunia usaha gagal memberikan penerimaan negara yang maksimal4. Korupsi menyebabkan ketidaktentraman dan rasa saling tidak percaya di antara penyelenggara negara dan masyarakat5. Korupsi dapat mencoreng citra negara di mata internasional Sebab itu, Presiden menegaskan kembali agar pemberantasan korupsi ditingkatkan. Ia juga berjanji pemerintah akan memberikan ruang dukungan bagi KPK, Kejaksaan, dan Polri dalam menindak kasus korupsi. Tak cuma itu, Presiden juga mendukung lembaga audit BPK, BPKP, PPATK, lembaga monitoring korupsi, serta media massa dalam menguak dan mengusut kasus korupsi. "Pemerintah sangat serius memberantas korupsi," ucapnyaCek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: