JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan rasa keprihatinannya atas bencana tsunami akibat gempa 8,9 skala richter yang melanda Jepang. Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, SBY berharap tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam bencana tersebut.Saat ini, Julian mengatakan, pemerintah masih menunggu perkembangan terbaru terkait kondisi bencana tsunami. "Kami masih menunggu perkembangan akurasi dari situasi tesebut. Jadi kita liat nanti karena memang banyak etimasi dan perkiraan bahwa gempa itu sendiri," katanya.Selain itu, Pemerintah juga terus melakukan verifikasi terhadap jumlah WNI yang ada di Jepang. Namun, Julian menegaskan bahwa sampai detik ini belum ada data informasi yang menyebutkan WNI menjadi korban bencana.Gempa di Jepang terjadi pukul 14.46 waktu setempat. Pusat gempa terletak di 130 kilometer (81 mil) di lepas pantai utara Sendai Tokyo,di kedalaman 24 kilometer. Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami tertinggi untuk pantai timur laut negara itu. Akibat gempa tersebut, Jepang mendadak lumpuh total.US Geological Service (USGS) menghitung gempa yang menghantam Jepang berkekuatan 8,8 skala richer. East Japan Railway Co dan Tokyo Metro Co menyatakan kereta bawah tanah Tokyo dan layanan kereta api dihentikan sementara.Getaran terasa sangat kuat di gedung bertingkat Tokyo. Sesuai dengan perhitungan Badan Meteorologi, tsunami dengan ketinggian lebih dari 10 meter dilaporkan terjadi di Jepang utara. Gelombang tinggi ini menghantam areal pertanian dan menyapu bersih pesesir laut Jepang.Meski gempa terjadi satu setengah jam yang lalu, hingga saat ini tsunami dilaporkan masih terus terjadi. Jaringan listrik di sebagian besar wilayah ini padam.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Presiden SBY prihatin dengan gempa Jepang
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan rasa keprihatinannya atas bencana tsunami akibat gempa 8,9 skala richter yang melanda Jepang. Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, SBY berharap tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam bencana tersebut.Saat ini, Julian mengatakan, pemerintah masih menunggu perkembangan terbaru terkait kondisi bencana tsunami. "Kami masih menunggu perkembangan akurasi dari situasi tesebut. Jadi kita liat nanti karena memang banyak etimasi dan perkiraan bahwa gempa itu sendiri," katanya.Selain itu, Pemerintah juga terus melakukan verifikasi terhadap jumlah WNI yang ada di Jepang. Namun, Julian menegaskan bahwa sampai detik ini belum ada data informasi yang menyebutkan WNI menjadi korban bencana.Gempa di Jepang terjadi pukul 14.46 waktu setempat. Pusat gempa terletak di 130 kilometer (81 mil) di lepas pantai utara Sendai Tokyo,di kedalaman 24 kilometer. Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami tertinggi untuk pantai timur laut negara itu. Akibat gempa tersebut, Jepang mendadak lumpuh total.US Geological Service (USGS) menghitung gempa yang menghantam Jepang berkekuatan 8,8 skala richer. East Japan Railway Co dan Tokyo Metro Co menyatakan kereta bawah tanah Tokyo dan layanan kereta api dihentikan sementara.Getaran terasa sangat kuat di gedung bertingkat Tokyo. Sesuai dengan perhitungan Badan Meteorologi, tsunami dengan ketinggian lebih dari 10 meter dilaporkan terjadi di Jepang utara. Gelombang tinggi ini menghantam areal pertanian dan menyapu bersih pesesir laut Jepang.Meski gempa terjadi satu setengah jam yang lalu, hingga saat ini tsunami dilaporkan masih terus terjadi. Jaringan listrik di sebagian besar wilayah ini padam.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News