Presiden tekankan Tiga Prioritas Atasi Krisis AS



JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan tiga prioritas untuk mengatasi dampak krisis finansial Amerika Serikat. Pertama, Presiden meminta kepentingan rakyat kecil atau grass root benar-benar diperhatikan. Pasokan pangan, fasilitas pendidikan dan kesehatan jangan sampai mengalami gangguan. Kedua, presiden meminta krisis finansial di Amerika jangan sampai mengusik pembangunan dalam negeri sebab itu sektor riil harus terus bergerak. Ketiga, masyarakat tidak perlu panik menghadapi gonjang-ganjing bursa saham. “Kami terus bekerja untuk meminimalkan dampaknya. Pemerintah dan BI terus bekerja, kami tahu kepentingan rakyat harus dilindungi. Tidak perlu ada kepanikan," ujar Presiden usai rapat di Wisma Negara dengan sejumlah menteri ekonomi, Kamis (9/10).Presiden menjelaskan, selama tiga hari ini banyak dinamika pasar yang mengalir di bursa Amerika, Eropa dan juga Indonesia. Ia mengatakan pemerintah tidak hanya memantau, tetapi juga merespons kebijakan di bidang fiskal dan moneter untuk mengendalikan situasi saat ini. Presiden menegaskan belanja pemerintah akan dipercepat untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Tahun ini belanja kementerian mencapai Rp 290 triliun, dan sebesar Rp 25,9 triliun lainnya akan dipercepat pengucurannya pada bulan ini. Likuiditas ini diperlukan untuk menggerakkan ekonomi. “Jadi dari bulan Januari sampai Oktober bisa dialirkan 60% dari APBN. Ini untuk menjawab kecemasan akan likuiditas," katanya.Siang ini, presiden juga menemui Ketua BPK Anwar Nasution, Kapolri Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Ketua KPK Antasari Ashar dan Kepala BPKP Didi Widayadi untuk menjelaskan tentang perkembangan ekonomi terkini dan kondisi bursa. Ia meminta aparat hukum untuk mempertajam penegakan hukum guna memberikan kepastian kepada investor dan menghindari spekulasi pasar. "Presiden meminta penegak hukum harus tetap waspada, jangan sampai terjadi pelanggaran hukum dalam kondisi saat ini. Kan ada yang goreng-goreng saham. Saham kok di goreng-goreng," seloroh Hendarman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: