Presiden Tepco resign karena tak bisa atasi krisis nuklir



TOKYO. Presiden Tokyo Electric Power Co (Tepco), Masataka Shimizu mengundurkan diri dari utilitas. Krisis nuklir yang lebih buruk dari bencana Chernobyl itu memaksa Shimizu meletakkan jabatannya.

Toshio Nishizawa yang saat ini duduk di posisi managing direktur akan menggantikan Shimizu. Tepco menyatakan menderita kehilangan pendapatan hingga 1,25 triliun yen atau setara dengan US$ 15 miliar per Maret lalu. Akibatnya, utilitas harus menangguk kerugian dengan jumlah fantastis yaitu 812 miliar yen.

Sebelumnya, manajemen Tepco telah dikritik oleh perdana menteri Jepang karena tak mampu melakukan penanganan krisis secara signifikan. Bahkan Shimizu tak mengunjungi Fukushima selama sebulan pasca gempa yang menggempur Fukushima.


“Respon yang baik belum ada sama sekali,” ujar Gubernur Tokyo Shintaro Ishihara. Bahkan reaksi Tepco terhadap krisis yang terjadi saat ini sudah sangat terlambat.

Editor: