Presiden Turki, Tayyip Erdogan, Menyerukan Blokade Ekonomi Terhadap Israel



KONTAN.CO.ID - Upaya perlawanan Presiden Turki, Tayyip Erdogan, terhadap Israel. Setelah mendesak embargo senjata, kini Erdogan menyerukan blokade ekonomi.

Seruan tegas itu disampaikan Erdogan dalam KTT Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada hari Senin (11/11). Erdogan berharap banyak negara memutus hubungan dagang dengan Israel dan mengisolasinya dari dunia luar.

"Sangat penting bagi kita untuk terus mengoordinasikan inisiatif kita dan mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang berada di balik genosida di Palestina. Sangat penting bagi kita untuk memberlakukan embargo senjata, menghentikan perdagangan, dan mengisolasi Israel," kata Erdogan, dikutip TASS.


Baca Juga: Amerika dan Inggris Lancarkan Serangan Udara ke Ibu Kota Yaman Sana’a

Di hadapan para pemimpin negara Muslim, Erdogan kembali mengingatkan bahwa tujuan Israel adalah  untuk menetap di Gaza dan melenyapkan komunitas Palestina di Tepi Barat.

Erdogan mengkritik negara-negara Muslim yang tidak mampu berbuat banyak dalam mendukung Palestina.

"Padahal hanya segelintir negara Barat yang mendukung Israel secara militer, politik, ekonomi, dan moral, reaksi yang tidak memadai dari negara-negara Muslim telah menyebabkan situasi ini," lanjutnya.

Baca Juga: 52 Negara Mendesak PBB Terapkan Embargo Senjata Terhadap Israel

Tonton: Peluang Gencatan Senjata dalam Konflik Lebanon-Israel Mulai Terlihat

​Memimpin Inisiatif Embargo Senjata

Akhir Oktober lalu, Turki menyerahkan surat kepada PBB, yang isinya mendesak agar embargo senjata terhadap Israel segera diberlakukan. Surat itu ditandatangani oleh 52 negara dan 2 organisasi.

Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, menyampaikan bahwa semua pihak yang menandatangani surat tersebut meminta seluruh negara mendukung upaya embargo senjata terhadap Israel.

"Kami telah menulis surat bersama yang menyerukan semua negara untuk menghentikan penjualan senjata dan amunisi ke Israel. Kami telah menyampaikan surat ini, yang ditandatangani oleh 54 negara, kepada PBB pada tanggal 1 November," kata Fidan, dikutip Arab News.

Baca Juga: Daftar 5 Drone Tempur Paling Mematikan di Dunia

Fidan menegaskan bahwa surat tersebut lahir atas inisiatif Turki.

"Kita harus mengulang di setiap kesempatan bahwa menjual senjata ke Israel berarti berpartisipasi dalam genosida yang dilakukannya. Surat ini adalah sebuah inisiatif yang diluncurkan oleh Turki," pungkasnya.

Embargo senjata terhadap Israel telah diterapkan lebih dulu oleh Turki lewat keputusan Presiden Recep Tayyip Erdogan sejak bulan lalu. Erdogan melihat bahwa embargo senjata akan menjadi solusi efektif untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza.

Diketahui bahwa negara penandatangan termasuk China, Brasil, Rusia, dan Aljazair, sementara dua organisasi internasional yang mendukung adalah Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).