Presiden Ukraina Kembali Meminta Bantuan Senjata, Kini Akui Butuh Senjata Anti-Rudal



KONTAN.CO.ID - KIEV. Presiden Ukraina, Vlodomyr Zelensky, pada hari Selasa (14/6) mengatakan bahwa tentaranya kini telah menderita kerugian yang sangat menyakitkan. Atas dasar itu, Zelensky kembali meminta bantuan senjata, kali ini berupa senjata anti-rudal.

Dalam pengarahan hariannya pada Selasa malam, Zelensky juga mengatakan bahwa tidak ada pembenaran bagi negara-negara mitra untuk menunda pengiriman. Zelensky pun menyebut beberapa roket Rusia telah berhasil melewati sistem pertahanan Ukraina dan menyebabkan korban.

"Pertempuran paling sengit, seperti sebelumnya, terjadi di Sievierodonetsk dan kota serta komunitas terdekat lainnya. Kerugiannya, sayangnya, menyakitkan," ungkap Zelensky, seperti dikutip Reuters.


Baca Juga: Invasi Masih Berlanjut, Ukraina Kehilangan Hingga 200 Tentara Setiap Hari

Pasukan Ukraina saat ini dilaporkan masih berusaha untuk mengevakuasi warga sipil dari Sievierodonetsk. Sebelumnya, Rusia telah menghancurkan jembatan terakhir yang menjadi akses menuju kota tersebut.

Pertempuran di Sievierodonetsk saat ini dianggap telah memasuki tahap terakhir dari pertempuran di wilayah Donbas yang telah berlangsung selama berminggu-minggu.

"Tapi kita harus tetap kuat, memegang teguh tekad sangat penting di Donbas. Semakin banyak kerugian yang diderita musuh di sana, semakin sedikit kekuatan yang harus dimiliki untuk mengejar agresinya," lanjut Zelensky.

Baca Juga: Amnesty Internasional Temukan Bukti Kejahatan Perang Rusia di Kota Kharkiv, Ukraina

Tidak hanya di Sievierodonetsk, Zelensky menyebut Ukraina juga mengalami kerugian yang menyakitkan di wilayah Kharkiv, sebelah timur ibu kota Kiev.

Di wilayah itu, Rusia berusaha memperkuat posisinya setelah sempat didorong mundur oleh pasukan Ukraina. 

"Pertempuran terus berlanjut di sana dan kami harus terus berjuang, berjuang keras," pungkas Zelensky.