KONTAN.CO.ID - CARACAS. Presiden Venezuela Nicolas Maduro akan memberi wanita hamil uang ekstra. Kendati demikian, dia memberi penekanan pada kata "sedikit". Dalam pidato kenegaraannya Senin (15/1), Maduro mengumumkan bahwa wanita hamil akan menerima pembayaran 700.000 bolivar sebulan. Kedengarannya seperti banyak. Namun lonjakan inflasi Venezuela yang sangat tinggi berarti jumlah tersebut hanya bernilai US$ 3,83 pada nilai tukar saat ini. Begitu anak lahir, ibu akan menerima tambahan 1 juta bolivar, atau US$ 5,48.
Maduro tidak memberikan alasan khusus untuk kebijakan baru tersebut. Terlepas dari kenyataan bahwa jumlahnya tidak begitu berarti, dia mendapatkan tepuk tangan meriah dari para pendukungnya setelah pidatonya itu. Di tengah perekonomian Venezuela yang memburuk, warga Venezuela menderita kekurangan obat, makanan, peralatan mandi dan barang-barang kebutuhan dasar lainnya. Pemberian dana bantuan untuk wanita hamil tidak mungkin membantu mereka mendapatkan barang-barang itu. Dan jumlah uang yang tak seberapa itu akan berkurang setiap harinya karena hiperinflasi Venezuela menghabiskan nilai upah dan gaji. Menurut nilai tukar tidak resmi yang menjadi patokan umum, satu dollar AS saat ini setara dengan 182.000 bolivar. Nilai tersebut naik dari posisi 41.000 bolivar pada November. Sebagian besar warga negara tidak mengikuti nilai tukar resmi pemerintah karena diyakini terlalu tinggi menilai bolivar. Menurut Steve Hanke, seorang profesor ekonomi terapan di Johns Hopkins University dan seorang ahli hiperinflasi, tingkat inflasi di Venezuela tahun lalu meningkat di atas 4.000%. Kebijakan baru untuk wanita hamil menyoroti antusiasme Maduro dalam mengumumkan rencana untuk mengeluarkan uang secara cepat. Syarat utama pembayaran kepada ibu hamil adalah mereka harus memiliki kartu identitas nasional baru Venezuela. Itu dilihat sebagai simbol dukungan bagi Maduro, di mana banyak warga yang menentang pemerintah tidak membawanya. Tidak jelas apakah wanita hamil tanpa kartu tersebut akan menerima bantuan dari pemerintah. Maduro memperkirakan, sekitar 151.000 wanita hamil akan segera menerima pembayaran bulanannya.
Sebelumnya, dia telah beberapa kali menaikkan gaji minimum bulanan Venezuela dalam beberapa tahun terakhir. Pada November, dia memberikan sebuah "voucher Natal" senilai 500.000 bolivar (kira-kira US$ 12 pada saat itu, tapi sekitar $ 2,74 sekarang) kepada 4 juta keluarga. Maduro juga telah mencoba untuk mengendalikan harga dalam perekonomian. Awal bulan ini, dia memerintahkan supermarket swasta, yang menetapkan harganya sendiri, untuk memangkas harga pangan, yang menyebabkan kebingungan di antara pelanggan. Maduro juga sering mengklaim bahwa dia berusaha membantu warga Venezuela seiring Amerika Serikat dan negara-negara lain tengah melakukan apa yang dia sebut "perang ekonomi" melawan rezimnya. Ekonom independen mengatakan kesalahan dalam mengurus pemerintahan, kebijakan yang tidak berkelanjutan dan korupsi yang meluas telah melumpuhkan ekonomi negara yang memiliki populasi lebih dari 30 juta orang tersebut.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie