Prestasi Rudi Rubiandini hancur dalam sekejap



JAKARTA. Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini sebenarnya memiliki track record yang bagus, baik di dunia akademis maupun di pemerintahan. Namun, "godaan" suap akhirnya membuat reputasi yang dibangunnya bertahun-tahun hilang dalam sekejap.Lahir di Tasikmalaya, 9 Februari 1962, Rudi Rubiandini mendapatkan gelar S1 Teknik Perminyakan di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1985. Selanjutnya, dia melanjutkan pendidikan hingga tingkat doktoral dan meraih gelar Dr. Ing. dari Technische Universitaet Clausthal, Jerman pada tahun 1991.Berikut ini adalah track record Rudi Rubiandini di dunia akademis maupun di pemerintahan yang dirangkum dari berbagai sumber :2012 - 2013: Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral2011 - 2012: Deputi Pengendalian Operasi BPMIGAS2010 - 2011: Corpporate Secretary BPMIGAS2010 - 2010: Wakil Ketua TP3M, Kementrian ESDM2009 - 2010: Penasihat Ahli Kepala BPMIGAS2007 - 2010: Direktur Operasi & Keuangan PT LAPI ITB2006 - 2007: Direktur Utama PT LAPI-ITB2005 - 2006: Direktur Penerbit ITB2001 - 2005: General Manager Sasana Olahraga Ganesha ITB1995 - 1998: Sekretaris Jurusan Teknik Perminyakan ITBSaat menjabat sebagai SKK Migas, dia pernah menyatakan bahwa untuk berinvestasi di sektor migas, investor harus melewati 270 perizinan. Padahal, saat ini eksplorasi dibutuhkan untuk mendongkrak produksi minyak nasional."Tapi proses birokrasi yang panjang, membuat proses pengeboran jadi tertunda," ujarnya kepada wartawan beberapa waktu lalu.Dia juga pernah menyebutkan bahwa perusahaan minyak yang beroperasi di Indonesia dalam 1 tahun harus memenuhi 60.000 surat perizinan.(Bambang P Jatmiko/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: