Prima Cakrawala Abadi (PCAR) targetkan penjualan hingga Rp 200 miliar di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prima Cakrawala Abadi Tbk membidik pertumbuhan kinerja yang positif di tahun ini. Asal tahu saja, emiten berkode saham PCAR ini menargetkan penjualan sebesar Rp 190 miliar hingga Rp 200 miliar dengan target laba bersih naik 1% dari realisasi penjualan di tahun 2021. 

"Target penjualan kami di tahun 2021 ini adalah sebesar Rp 190 miliar - Rp 200 miliar dengan laba bersih naik sekitar 1%," ucap Sekretaris Perusahaan PCAR  Baradian Ferry kepada Kontan.co.id, Jumat (28/6).

Sebagai gambaran, di tahun lalu PCAR membukukan penjualan neto sebesar Rp 46,60 miliar. Torehan tersebut turun 25,69% secara tahunan atau yoy dari realisasi di tahun 2019 yang sebesar Rp 62,72 miliar. 


Sedangkan dari sisi bottom line, PCAR tercatat masih menanggung kerugian di tahun lalu. Mengutip laporan keuangan perusahaan, rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih PCAR di tahun 2020 mencapai Rp 15,94 miliar, atau meningkat 55,49% yoy dari rugi bersih di tahun 2019 senilai Rp 10,25 miliar. 

Baca Juga: Penjualan melesat, Prima Cakrawala Abadi (PCAR) cetak laba bersih di kuartal I-2021

Baradian menjelaskan, situasi pandemi yang kian membaik di kancah global, diharapkan dapat mendorong kinerja PCAR untuk dapat mencapai target kinerja di tahun ini. Hal itu lantaran pangsa pasar PCAR yang utamanya di pasar ekspor, sehingga perkembangan kondisi di berbagai negara tujuan ekspor dapat memberikan sinyal positif bagi prospek bisnis perseroan untuk ke depannya. 

"Manajemen berharap tahun 2021 ini akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya di mana sudah banyak negara-negara di luar negeri yang masyarakatnya sudah bisa beraktivitas kembali normal," kata dia. 

Baradian pun memperkirakan, penjualan ekspor masih akan menjadi penopang pendapatan perseroan dengan sumbangsih sebanyak 95% dari target penjualan yang telah ditetapkan di tahun ini. 

Hingga saat ini, PCAR telah memasok produknya ke beberapa pelanggan di sejumlah negara. Namun, pasar ekspor utama IGAR saat ini adalah Amerika Serikat (AS). Sementara untuk produk ikan beku, telah dipasarkan ke beberapa pelanggan dari negara Taiwan dan China melalui agen yang ada di Indonesia. 

Namun untuk ke depannya, PCAR berencana akan melakukan penetrasi ke pasar Timur Tengah dan Australia yang dianggap memiliki potensi cukup menjanjikan bagi sektor bisnis perseroan saat ini.  

 

PCAR Chart by TradingView

Baradian tidak menyebut secara pasti berapa alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun ini. Yang terang dia bilang bahwa alokasi capex di tahun ini akan digunakan untuk penyelesaian renovasi salah satu pabrik mereka yang berlokasi di Indramayu. Langkah ini diambil guna menyesuaikan dengan standar yang diminta oleh mitra pengelola. 

Adapun, berdasarkan catatan Kontan.co.id, Direktur Utama PCAR, Raditya Wardhana mengatakan, perusahaan akan menganggarkan capex sebesar Rp 2,5 miliar. Dana capex berasal dari kas internal perusahaan. 

Sekedar informasi, pada kuartal I-2021 IGAR berhasil menggapai kinerja yang cukup memuaskan. Mengutip laporan keuangan perseroan, PCAR berhasil membukukan penjualan neto sebesar Rp 26,52 miliar hingga akhir Maret lalu. Angka tersebut tumbuh pesat 74,20% dari semula Rp 15,22 miliar di kuartal I-2020. 

Alhasil, di kuartal I-2021 PCAR  berhasil meraup laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 533,35 juta. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya PCAR masih menanggung kerugian hingga Rp 1,96 miliar.

Selanjutnya: Eastparc Hotel (EAST) belum sediakan layanan paket isolasi mandiri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari