JAKARTA. PT Prima Inreksa Industries patut sedikit lega. Soalnya, perusahaan sepatu asal Tangerang ini tengah merampungkan negosiasi untuk mendapatkan buyer baru demi mempertahankan produksinya.Buyer yang meminati Prima berasal dari Inggris, Perancis dan Jerman. "Semoga negosiasinya akan selesai sebelum Desember," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo).  Menurut Singgih, jika negosiasi ini berhasil, ketiga investor ini akan memberikan order sepatu pertamanya sebanyak 10.000 unit. Namun, order itu akan melonjak hingga memenuhi kapasitas pabrik PT Prima. "Semuanya masih dalam pembahasan, jadi belum bisa saya sampaikan," tegasnya.Singgih menjelaskan industri sepatu Indonesia memang masih menjadi daya tarik investor asing. Sebabnya, ketersediaan bahan serta murahnya buruh dan bahan baku menjadi faktor investor mengalihkan ordernya dari Thailand dan China. Selama ini Prima bergandengan dengan Adidas. Hanya saja, kontrak dengan Adidas bakal putus per Desember 2008 ini. Direktur Utama PT Prima Inreksa Industries Syamsul Bahar membenarkan kabar bakal calon gandengan baru Prima. "Memang ada tiga buyer asing yang sedang melakukan negosiasi," katanya. Ketiga investor itu akan menyelesaikan negosiasinya sebelum Desember. "Jadi, kita akan tetap berproduksi saat Adidas menyelesaikan kontraknya," tegasnya.