KONTAN.COI.ID – JAKARTA. Di tengah gerakan mengurangi penggunaan kemasan plastik yang terus bergema, PT Primadaya Plastisindo Tbk (PDPP) tetap berdiri kokoh mencuil cuan dari pasar kemasan plastik di dalam negeri. PDPP merupakan emiten yang bergerak dalam bidang injeksi plastik khusus, yakni kemasan plastik dalam bentuk Jug PC, preform polyethylene terephthalate (PET), botol PET, straw
Polypropylene (PP), tutup jug
High-density polyethylene (HDPE), jerigen HDPE, hingga tisu sanitasi. Berdiri sejak 2005, PDPP sudah menjadi mitra untuk kemasan plastik sejumlah merk terkenal di Indonesia, sebut saja AQUA, VIT, Club, Pristine, Rivero, VICA, So Good, Indofood Group, hingga Orang Tua Group.
PDPP melakukan penjualan dan pemasaran ke kota kota besar di Indonesia, yang berfokus pada pulau Jawa dan Sumatra. Penjualan dilakukan melalui business-to-business (B2B) dengan memasarkan langsung pada brand owner dan melalui pasar bebas dengan produk free item. Penjualan kepada brand owner dilakukan sesuai dengan permintaan pelanggan, dimana design dan spesifikasi produk yang dijual bergantung pada permintaan pelanggan. Sebaliknya, pada penjualan melalui pasar bebas, design dan spesifikasi produk berasal dari PDPP, dan pembelian bebas dilakukan secara umum dan tidak memiliki merek pada kemasan produk.
Baca Juga: Primadaya Plastisindo (PDPP) Akan Bagikan Saham Bonus dan Dividen Saham Sekaligus Hingga saat ini, PDPP memiliki 5 pabrik yang berlokasi di Tangerang, Binjai, Sukabumi, Lampung dan Cileungsi. Pabrik yang berlokasi di Tangerang merupakan kantor pusat (head office) sementara pabrik yang memiliki fasilitas terbesar berada di Sukabumi. Tak berpuas diri, PDPP terus melebarkan sayap bisnisnya. PDPP tengah merampungkan pembangunan cabang dan pabrik baru kemasan plastik di Surakarta, Jawa Tengah. Untuk melancarkan pembukaan pabrik ini, pada tanggal 5 September 2023 PDPP telah menandatangani perjanjian sewa menyewa untuk lokasi yang akan digunakan sebagai kantor dan pabrik dari cabang tersebut. Total nilai investasi dari pembukaan cabang tidak melebihi dari Rp 31,50 miliar. “Sumber dana dari kas internal, bukan dari dana initial public offering (IPO),” terang Direktur PDPP Yu Lin Chan. Konstruksi dan renovasi pabrik masih berlangsung saat ini, dengan operasional ditargetkan mulai kuartal I-2024. Pabrik ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan permintaan pelanggan di area Jawa Tengah dan sekitarnya. Pembukaan pabrik plastik baru ini juga sekaligus untuk memperluas market dan target ekspansi yang baru. Ini sejalan dengan prioritas PDPP untuk mendekatkan diri dengan pelanggan utama yang ada sekaligus menarik pelanggan baru. Pada akhirnya, ekspansi ini akan meningkatkan jangkauan dan kinerja PDPP sebagai pemain pengemasan berskala nasional. PDPP juga masih memiliki pabrik dengan kapasitas besar di Binjai, Sumatra Utara, yang masih bisa diperluas dan dikembangkan. Direktur Utama PDPP Kennie Angesty memproyeksikan PDPP bisa meraup laba bersih sebesar Rp 45,63 miliar atau setara dengan lonjakan 121,61% hingga akhir tahun ini dengan pendapatan diperkirakan bisa mencapai Rp 460,36 miliar atau bertumbuh 35,72% secara tahunan. Sedangkan pendapatan di tahun depan diproyeksikan mencapai Rp 516 miliar. Kennie menegaskan, proyeksi PDPP tersebut mengacu pada kinerja PDPP hingga Kuartal III-2023 yang cukup moncer. "Ada kecenderungan dari tahun ke tahun konsumsi produk oleh pelanggan mengalami peningkatan pada setiap akhir tahun, terutama di bulan-bulan menjelang liburan hari besar," ujar Kennie. Ke depan, PDPP akan menggandeng korporasi untuk menjadi pelanggan baru. Namun, manajemen belum bisa menjabarkan secara rinci nama-nama calon mitra PDPP. Dari sisi jenis produk, PDPP sedang menyempurnakan produk baru, yakni kemasan cup jelly, serta sedang mempersiapkan rancangan jenis wadah kemasan lainnya. "Kami terus mengupayakan untuk menjaga kedekatan dengan pelanggan utama sembari menarik pelanggan baru,” kata Kennie. PDPP juga menjajaki peluang untuk membangun pabrik produk plastik baru di Ibu Kota Negara (IKN) Kalimantan Timur. Direktur PDPP Lim Kim Guan mengatakan, nantinya PDPP akan menggandeng korporasi besar dalam membangun pabrik ini. Nantinya, pabrik ini akan menghasilkan produk sektor pembangunan yang berbahan plastik, seperti pipa PVC hingga stop kontak listrik. Lim mengatakan, PDPP sudah menjajaki rencana pembangunan pabrik ini kepada pelanggan. “Jika setuju kami lanjut merealisasikan, dan dihitung nilai investasinya, yang penting ada permintaannya,” terang Lim. Lim menyebut, PDPP akan menerapkan sikap kehati-hatian dalam menentukan setiap proyek yang akan dibangun. Terlebih, IKN adalah proyek jangka panjang yang bisa bergulir hingga puluhan tahun. “Proyek kami juga tidak mungkin kecil karena kami menggandeng Perusahaan besar,” ujar Lim.
PDPP akan melakukan penjajakan yang matang sebelum memutuskan membenamkan investasi. Terlebih, status PDPP saat ini sudah menjadi perusahaan terbuka. Dus, rencana pembangunan pabrik di IKN belum akan dieksekusi dalam waktu dekat. Sebab, untuk saat ini PDPP akan berfokus pada pengembangan pabrik di Surakarta yang diharapkan rampung tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat