KONTAN.CO.ID - Tindakan Rezūm atau Terapi Uap Air untuk pasien pembesaran prostat jinak, kini telah dapat dilakukan di Primaya Hospital PGI Cikini. Tindakan ini diperuntukan bagi pasien BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) atau pembesaran prostat jinak yang umumnya dialami oleh pria diatas usia 50 tahun ke atas. Berdasarkan data dari Perkumpulan Urologi Indonesia tahun 2015, BPH terjadi pada sekitar 70% pria di atas usia 60 tahun. Jumlah ini terus meningkat hingga 90% pada pria berusia di atas 80 tahun. Pada Tindakan Rezum, anestesi diberikan dalam dosis yang lebih ringan bila dibandingkan dengan tindakan konvensional. Tindakan dimulai dengan endoskopi ke dalam saluran kemih, kandung kemih dan prostat. Alat Rezum akan mengalirkan energi dalam bentuk uap air yang terukur kekuatan dan dosisnya ke dalam jaringan prostat, sehingga dalam waktu berjalan jaringan prostat tersebut akan mengecil secara alamiah dan membuka sumbatan saluran kemih. Pasien akan mulai merasakan hasilnya dua minggu hingga tiga bulan setelah Tindakan Rezum. Tim Dokter Spesialis Urologi Primaya Hospital PGI Cikini yang terdiri dari dr. Egi E. Manuputty, Sp.U, dr. Yulius Fajar Martanu, Sp.U, dan dr. Richardo R. Handoko, Sp.U telah melaksanakan tindakan Rezūm pada hari ini (13 Mei 2024). dr. Egi E. Manuputty, Sp.U menyampaikan “Tindakan Rezūm merupakan tindakan invasif minimal untuk penderita BPH.
Primaya Hospital PGI Cikini Lakukan Terapi Uap Air Rezum Pasien Pembesaran Prostat
KONTAN.CO.ID - Tindakan Rezūm atau Terapi Uap Air untuk pasien pembesaran prostat jinak, kini telah dapat dilakukan di Primaya Hospital PGI Cikini. Tindakan ini diperuntukan bagi pasien BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) atau pembesaran prostat jinak yang umumnya dialami oleh pria diatas usia 50 tahun ke atas. Berdasarkan data dari Perkumpulan Urologi Indonesia tahun 2015, BPH terjadi pada sekitar 70% pria di atas usia 60 tahun. Jumlah ini terus meningkat hingga 90% pada pria berusia di atas 80 tahun. Pada Tindakan Rezum, anestesi diberikan dalam dosis yang lebih ringan bila dibandingkan dengan tindakan konvensional. Tindakan dimulai dengan endoskopi ke dalam saluran kemih, kandung kemih dan prostat. Alat Rezum akan mengalirkan energi dalam bentuk uap air yang terukur kekuatan dan dosisnya ke dalam jaringan prostat, sehingga dalam waktu berjalan jaringan prostat tersebut akan mengecil secara alamiah dan membuka sumbatan saluran kemih. Pasien akan mulai merasakan hasilnya dua minggu hingga tiga bulan setelah Tindakan Rezum. Tim Dokter Spesialis Urologi Primaya Hospital PGI Cikini yang terdiri dari dr. Egi E. Manuputty, Sp.U, dr. Yulius Fajar Martanu, Sp.U, dan dr. Richardo R. Handoko, Sp.U telah melaksanakan tindakan Rezūm pada hari ini (13 Mei 2024). dr. Egi E. Manuputty, Sp.U menyampaikan “Tindakan Rezūm merupakan tindakan invasif minimal untuk penderita BPH.