KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (
PRAY) untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus bergulir. Mengutip laman e-IPO, Kamis (4/11), Famon Awal Bros Sedaya memasang harga penawaran Rp 900 per saham. Ini merupakan batas bawah dari harga penawaran yang dipasang oleh PRAY, yakni di rentang Rp 900 sampai dengan Rp 950 per saham. PRAY akan melepas sebanyak-banyaknya 302,22 juta saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel. Jumlah ini mewakili sebesar-besarnya 2,28% dari modal ditempatkan dan disetor setelah pelaksanaan IPO. Sehingga, dari gelaran penawaran umum perdana saham alias
initial public offering (IPO), pengelola Rumah Sakit Primaya ini meraup dana segar sebesar Rp 272 miliar.
Baca Juga: Ada 11 Perusahaan Mengantre IPO, Cermati Sektor dan Calon Emiten Berikut ini PRAY juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 697 juta saham biasa atas nama dalam rangka pelaksanaan
Mandatory Convertible Bond (MCB) kepada Archipelago Investment Pte. Ltd., yang diterbitkan berdasarkan
Mandatorily Convertible Bond Subscription Agreement tanggal 18 April 2022 (MCB Archipelago). MCB Archipelago diterbitkan dengan nilai pokok nominal sebesar Rp 627,30 miliar. Dengan dilaksanakannya MCB Archipelago dan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam IPO, persentase kepemilikan masyarakat akan menjadi sebanyak 2,17% setelah IPO dan konversi MCB PRAY akan menggunakan dana hasil IPO untuk tiga keperluan. Pertama, sekitar 50% dana akan digunakan sebagai dana tambahan perolehan tanah yang nantinya tanah tersebut akan digunakan untuk pembangunan rumah sakit-rumah sakit baru di kota-kota besar di Pulau Sumatra dan Pulau Jawa. Atas masing-masing rencana penggunaan dana tersebut akan dialihkan kepada perusahaan anak yang akan dibentuk saat transaksi pembelian tanah dilakukan. Namun, PRAY belum menentukan lokasi tanah secara spesifik dan masih mempertimbangkan pembanding atau alternatif tanah-tanah tersebut.
Baca Juga: Ekspansi, Primaya Hospital (PRAY) Akan Tambah 2-3 Rumah Sakit Setiap Tahun Kedua, sekitar 25% dana akan digunakan untuk dana tambahan biaya pengembangan gedung dan layanan rumah sakit-rumah sakit yang sudah ada. Tujuannya yakni untuk pengembangan prasarana, sarana, dan layanan pada rumah sakitr-umah sakit yang telah ada untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur dan diversifikasi layanan di rumah sakit Grup Primaya. Pengembangan ini dilakukan dengan cara penambahan lantai bangunan dan juga memperluas dan menambah layanan spesialis baru, termasuk diantaranya membeli alat-alat medis baru.
Ketiga, sekitar 25% dana akan digunakan untuk dana tambahan pembiayaan pembangunan gedung rumah sakit-rumah sakit baru. Atas masing-masing rencana penggunaan dana tersebut akan digunakan oleh perusahaan anak yang sudah ada atau baru dibentuk untuk mengelola rumah sakit-rumah sakit tersebut. penyaluran dana tersebut akan diberikan kepada perusahaan anak dalam bentuk setoran modal. Adapun masa penawaran umum akan berlangsung hingga Jumat (4/11). Saham PRAY rencananya akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 8 November 2022 mendatang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto