KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan jasa wisata kapal pesiar asal Amerika Serikat, Princess Cruise bakal serius menggarap pasar di Indonesia. Indonesia dinilai potensial seiring bertumbuhnya kelas menengah yang terus mencari pengalaman wisata baru yang menarik dan unik. Selama beberapa tahun terakhir turis Indonesia yang melakukan wisata pesiar juga terus meningkat. Pada 2017 ada sekitar 46.700 turis Indonesia berwisata pesiar. Angka itu tumbuh 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Tetapi, jumlah itu masih relatif kecil dibandingkan jumlah keseluruhan turis Asia yang berlayar di tahun 2017 yang tecatat sebanyak 4 juta turis. Artinya, jumlah turis pesiar dari Indonesia hanya 1,2% saja.
"Dilihat dari situ sebenarnya potensi wisata pesiar di Indonesia masih sangat besar, terutama dengan terus bertumbuhnya kelas ekonomi menengah di Indonesia," kata Farriek Tawfik, Direktur Asia Tenggara Princess Cruises, Sabtu (26/1). Guna memaksimalkan potensi tersebut, Princess Cruise akan menggencarkan sosialisasi sekaligus edukasi tentang wisata pesiar. "Bahwa berwisata pesiar merupakan sebuah pilihan liburan nyaman, mudah, terjangkau, mewah, menarik dan cocok untuk semua anggota keluarga," jelas Farriek. Untuk menarik lebih banyak minat masyarakat Indonesia, mulai bulan November 2019 hingga Februari 2020, Princess Cruises akan menawarkan pelayaran dengan durasi tiga malam hingga 13 malam dari Singapura ke sekitar Asia Tenggara. Salah satu pengalaman langka yang ditawarkan adalah kesempatan untuk melihat Annular Solar Eclipse dari Selat Malaka. Ia mengungkapkan, selama ini masyarakat Indonesia cenderung menyukai rute perjalanan kapal pesiar yng singkat dalam tiga hingga empat hari. Namun, belakangan banyak juga masyarakat Indonesia melirik destinasi yang cukup jauh seperti ke Jepang hingga Alaska. "Dengan angka pengabulan visa 100% bagi turis Indonesia ke Jepang, berpesiar ke Jepang telah menjadi salah satu pilihan menarik,"" ujarnya. Pelayaran wisata pesiar ke Negeri Sakura itu dilayani kapal pesiar Diamond Princess selama setahun penuh, dengan rute seputar Jepang mulai kota Yokohama hingga Kobe. Selain itu, ada juga Majestic Princess yag melakukan perjalanan keliling Shanghai hingga Jepang pada 18 Agustus 2019. "Kami pastinya akan terus bekerjasama dengan agen perjalanan lokal terpercaya di Indonesia yang berlokasi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Jawa Tengah, dan Bandung," jelas Farriek. Princess Cruises juga akan hadir menjumpai para calon turis Indonesia dengan berpartisipasi dalam beberapa acara wisata besar Indonesia untuk memperkenalkan fasilitas MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) kepada para penyelenggara acara. Menurut Farriek, ada banyak kenyamanan yang ditawarkan Princess Cruise selama pelayaran. Selain menyediakan Luxury Bed pertama yang dirancang khusus untuk kapal pesiar, September lalu Princess Cruises juga meluncurkan OCEAN Medallion. Yakni, perangkat teknologi nirkabel canggih perdana seukuran koin yang dapat dikenakan sebagai gelang, liontin, atau cukup disimpan di saku atau tas. Para tamu dapat menggunakannya untuk membuka kunci pintu kabin, mempercepat durasi keberangkatan, memesan makanan dan minuman, melakukan pembayaran, mendapatkan informasi waktu pertunjukan dan hiburan, memesan perjalanan wisata darat, dan masih banyak lagi. OCEAN Medallion sekarang tersedia di atas kapal Carribean Princess. Mulai Februari 2019 akan tersedia di atas kapal Regal Princess. Kedua kapal pesiar tersebut berbasis di Florida, Amerika Serikat, dan akan berlayar di sekitar Kepulauan Karibia. Selain itu, teknologi mutakhir ini juga akan hadir mulai bulan Mei 2019 di pelayaran perdana Royal Princess di Alaska. Sedangkan, penumpang Crown Princess dan Sky Princess akan dapat menikmati teknologi ini pada kuartal akhir tahun ini.
Selain fasilitas, Princess Cruise juga terus memperkuat barisan armadanya. Rencananya pada Oktober mendatang akan ada peluncuran armada kapal baru yang dinamakan Sky Princess. "Ini merupakan kapal berkelas Royal keempat kami," ucap Farriek. Dalam pelayaran perdananya, kapal tersebut akan berlayar selama tujuh malam di wilayah perairan Mediterania dan Adriatik. Ada pun rutenya dari Athena ke Barcelona melalui Kotor (Montenegro, Eropa), Corfu (Yunani), Messina (Sisilia, Italia), dan Napoli (Italia). Sementara untuk merayakan 50 tahun pelayaran di Alaska, Princess Cruise akan mengerahkan tujuh armada terbesarnya untuk berlayar menuju Alaska mulai bulan Maret hingga September 2019. Salah satu kapal terbesar yang akan berlayar adalah Royal Princess, dengan kapasitas 3.600 tamu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dikky Setiawan