JAKARTA. Untuk meningkatkan kenyamanan bagi seluruh penumpang pesawat yang hilir mudik dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II memutuskan untuk menaikkan status suplai tenaga cadangan (back up) pada fasilitas penerangan umum dan pendingin ruangan (AC) di seluruh area terminal.Direktur Utama AP II Tri S Sunoko menjelaskan langkah tersebut diambil perseroan menyusul sering terjadinya gangguan pasokan arus listrik pada fasilitas-fasillitas bandara yang tergolong non-prioritas."Penerangan umum dan AC tadinya masuk kategori non-priority dalam sistem back up. Tetapi sekarang sudah menjadi prioritas. Sehingga kalau gangguan kembali terjadi, maka lampu dan AC di Soekarno-Hatta tetap menyala," kata Tri, Senin (11/10).Ia menjelaskan saat ini Soekarno-Hatta memiliki total tenaga listrik cadangan sebesar 7.300 KVA. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.000 KVA telah teralokasikan untuk mem-back up fasilitas yang selama ini masuk dalam kategori high priority dan priority. Seperti seluruh perangkat navigasi, landasan pacu, radar, fasilitas check in, imigrasi, bea dan cukai, karantina, x-ray, conveyer, dan lainnya."Sekarang dengan naiknya status beberapa fasilitas dari non-prority menjadi priority, kami alokasikan sekitar 75% dari 4.300 KVA cadangan arus listrik yang tersedia," imbuhnya. Listrik cadangan AP II juga berupaya meningkatkan kapasitas listrik cadangan di Soekarno-Hatta melalui genset yang akan disewanya. Tahap pertama, genset berkapasitas 3x2 MVA akan didatangkan sementara tahap kedua 5x2 MVA.Seluruh genset sewaan itu akan digunakan untuk mem-back up seluruh jalur penerangan, perkantoran, serta tenant. Termasuk pula seluruh fasilitas mekanikal elektrikal seperti AC, elevator, eskalator, dan conveyor di terminal 1 dan 2.Penyewaan genset dilakukan mengingat sisa pasokan tenaga cadangan dari genset yang telah ada selama ini sebesar 4.300 KVA, tidak dapat digunakan seluruhnya."Tenaga cadangan yang tersisa 4.300 KVA itu memang tidak boleh digunakan total 100%. Maksimal hanya bisa pakai 75%. Karena itu kami alokasikan dana untuk menyewa genset untuk meng-cover fasilitas-fasilitas yang sebelumnya belum masuk daftar cadangan, baik di terminal 1, 2, dan 3," tandasnya. Tri menambahkan, saat ini AP II bersama PT PLN (Persero) tengah melakukan penggantian instalasi kabel tua secara menyeluruh. Sampai kabel tersebut selesai diganti, untuk sementara pasokan arus listrik di runway yang sempat bermasalah pada 6 Agustus lalu menggunakan kabel darurat melalui unit kabel berjalan (UKB) PLN. AP II juga rutin melakukan uji kehandalan sistem back up dengan melakukan simulasi pemadaman listrik dan resetting antara pukul 24.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB. Menurut Tri, proses uji kehandalan ini sudah diinfokan kepada maskapai dan tenant disana.
Prioritas setrum bandara untuk penerangan dan AC
JAKARTA. Untuk meningkatkan kenyamanan bagi seluruh penumpang pesawat yang hilir mudik dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II memutuskan untuk menaikkan status suplai tenaga cadangan (back up) pada fasilitas penerangan umum dan pendingin ruangan (AC) di seluruh area terminal.Direktur Utama AP II Tri S Sunoko menjelaskan langkah tersebut diambil perseroan menyusul sering terjadinya gangguan pasokan arus listrik pada fasilitas-fasillitas bandara yang tergolong non-prioritas."Penerangan umum dan AC tadinya masuk kategori non-priority dalam sistem back up. Tetapi sekarang sudah menjadi prioritas. Sehingga kalau gangguan kembali terjadi, maka lampu dan AC di Soekarno-Hatta tetap menyala," kata Tri, Senin (11/10).Ia menjelaskan saat ini Soekarno-Hatta memiliki total tenaga listrik cadangan sebesar 7.300 KVA. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.000 KVA telah teralokasikan untuk mem-back up fasilitas yang selama ini masuk dalam kategori high priority dan priority. Seperti seluruh perangkat navigasi, landasan pacu, radar, fasilitas check in, imigrasi, bea dan cukai, karantina, x-ray, conveyer, dan lainnya."Sekarang dengan naiknya status beberapa fasilitas dari non-prority menjadi priority, kami alokasikan sekitar 75% dari 4.300 KVA cadangan arus listrik yang tersedia," imbuhnya. Listrik cadangan AP II juga berupaya meningkatkan kapasitas listrik cadangan di Soekarno-Hatta melalui genset yang akan disewanya. Tahap pertama, genset berkapasitas 3x2 MVA akan didatangkan sementara tahap kedua 5x2 MVA.Seluruh genset sewaan itu akan digunakan untuk mem-back up seluruh jalur penerangan, perkantoran, serta tenant. Termasuk pula seluruh fasilitas mekanikal elektrikal seperti AC, elevator, eskalator, dan conveyor di terminal 1 dan 2.Penyewaan genset dilakukan mengingat sisa pasokan tenaga cadangan dari genset yang telah ada selama ini sebesar 4.300 KVA, tidak dapat digunakan seluruhnya."Tenaga cadangan yang tersisa 4.300 KVA itu memang tidak boleh digunakan total 100%. Maksimal hanya bisa pakai 75%. Karena itu kami alokasikan dana untuk menyewa genset untuk meng-cover fasilitas-fasilitas yang sebelumnya belum masuk daftar cadangan, baik di terminal 1, 2, dan 3," tandasnya. Tri menambahkan, saat ini AP II bersama PT PLN (Persero) tengah melakukan penggantian instalasi kabel tua secara menyeluruh. Sampai kabel tersebut selesai diganti, untuk sementara pasokan arus listrik di runway yang sempat bermasalah pada 6 Agustus lalu menggunakan kabel darurat melalui unit kabel berjalan (UKB) PLN. AP II juga rutin melakukan uji kehandalan sistem back up dengan melakukan simulasi pemadaman listrik dan resetting antara pukul 24.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB. Menurut Tri, proses uji kehandalan ini sudah diinfokan kepada maskapai dan tenant disana.