Prit, Bali United Tendang Bola IPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana klub sepakbola Bali United menawarkan saham perdana alias initial public offering (IPO) mulai berjalan. Jumat (26/4), klub sepakbola pertama yang bakal menggelar IPO ini menggelar due diligence meeting dan paparan publik di Bali.

Bali United, melalui PT Bali Bintang Sejahtera, akan melepas 2 miliar saham, setara 33,33% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Direktur Utama Kresna Sekuritas Octavianus Budianto, penjamin emisi IPO ini, mengatakan, kisaran harga penawaran saham di Rp 155 hingga Rp 175 per saham.

Alhasil, Bali United membidik Rp 310 miliar-Rp 350 miliar dari IPO. "Dari hasil IPO, 60,5% untuk modal kerja dan sisanya untuk investasi belanja modal dan modal kerja anak perusahaan," kata dia kepada KONTAN, kemarin (26/4).

Selain Kresna, Bali United juga mengajak Buana Capital Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi. Penawaran awal saham ini dimulai dari kemarin hingga 7 Mei 2019. Sementara penawaran umum dijadwalkan pada 17-21 Mei. Targetnya, Bali United bisa listing pada 27 Mei.

Bisnis Bali United cukup banyak, tak hanya mengelola bisnis sepakbola. Perusahaan ini juga memiliki Bali United Merchandise Store, yang memiliki satu megastore dan 19 toko kecil di Bali. Bali United juga memiliki Playland, penyedia area bermain anak di stadion.

Bali United juga memiliki Bali United Academy, dengan siswa mulai dari usia enam hingga 19 tahun. Tak hanya itu, Bali United juga memiliki saluran televisi Bali United TV, yaitu saluran tv streaming online untuk penggemar klub yang dapat diakses via YouTube dan Oona TV. Bali United juga memiliki Bali Boga Sejahtera, yang mengelola Bali United Cafe.

Klub sepakbola ini juga memiliki PT Kreasi Karya Bangsa, yang mengoperasikan agensi olahraga dan pemasaran, memberikan sponsor klub sepakbola di Indonesia, memutar video langsung streaming pertandingan sepakbola dan video sponsor iklan. Di bidang media lain, Bali United memiliki Radio Swara Bukit Bali Indah, yang mengelola Bali United Radio.

Bisnis lain perusahaan ini adalah eSports Club, yang menggelar kompetisi e-sport domestik dan internasional. Bisnis ini dijalankan anak usahanya, PT IOG Indonesia Sejahtera.

Akhir tahun 2018, pendapatan Bali United naik 119,43% menjadi Rp 115,2 miliar. Laba bersihnya melejit 1.183% jadi Rp 5,52 miliar.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, IPO Bali United menarik. Sebab ini IPO emiten sepakbola perdana. "Tinggal dilihat pengelolaan dari manajemen, seperti dalam mendatangkan pemainnya," kata dia.

Sukarno menilai, klub sepakbola ini juga memiliki struktur manajemen yang bagus. Ini terlihat dari pengelolaan klub dan pemain yang berkualitas.

Tak hanya itu, ia menilai diversifikasi bisnis Bali United cukup bagus. Ini menandakan sebagai sebuah klub profesional yang serius mengelola keuangan klub. "Megastore seluas 1.000 m menunjang strategi bisnis Bali United ke depan," lanjut Sukarno.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino menambahkan, dengan jumlah saham yang ditawarkan cukup banyak, perdagangan saham di pasar sekunder akan lebih likuid. Sementara itu, penggunaan dana ekspansi bisnis akan menarik minat investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli