Private investment fund Indonesia akan meluncur pekan ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menuntaskan pembentukan private investment fund (PIF) selayaknya Blackstone, Saratoga, atau Northstar. Targetnya, pembentukan badan hukum PIF akan tuntas dalam waktu dekat atau telat dari rencana awal sebelum Lebaran.

Gatot Trihargo, Deputi Kementerian BUMN Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN mengatakan, pada Kamis pekan ini akan ada perjanjian kerjasama dengan pemegang saham PIF. Bahkan, menurut Direktur Utama Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) yang juga Komisaris Bahana Kapital Investa, Marciano H Herman, PIF sudah menyiapkan investasi awal. "Ada yang fokus bersifat portofolio efek dan direct investment," ujar dia.

Meski begitu, Marciano enggan menyebut proyek atau produk investasi yang akan menjadi protofolio awal PIF. "Intinya investasi di efek ekosistem BUMN di bursa efek sebagai aktivitas tresuri dan mencari yield jangka pendek," ujar dia.


Selain itu untuk jangka menengah PIF akan berinvestasi di ekuitas atau proyek BUMN. PIF nantinya juga melakukan advisory arranging beberapa proyek strategis nasional.

Meski begitu, industri dana pensiun masih gamang untuk ikut dalam skema PIF. Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi menilai, sebelum dirilis dan diketahui secara jelas, dapen masih akan mencermati. Maklum saja, dalam berinvestasi dana pensiun harus mempertimbangkan risk and return instrumen tersebut.

Untuk skema PIF, menurut Bambang, banyak dana pensiun belum yakin mengenai imbal hasilnya dan memprediksi risiko investasi tersebut masih tinggi. "Kami tunggu saja rilisnya," ujar Bambang. Ia mengatakan, apabila pembentukan skema tersebut sudah resmi dirilis dan diyakini prospektif serta aman maka selaku asosiasi akan sosialisasi kepada pelaku industri dana pensiun.

Nantinya pemegang saham dari PIF terdiri dari 27 asuransi dan dana pensiun yang berada di bawah BUMN. Adapun PT Bahana Kapital Investa dan PT Danareksa Capital akan mengelola dana investasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati